Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dua Kubu OKP Kepung Kantor PTPN yang Dituding Merampas Tanah Warga

Pemuda Pancasila dan IKP yang mengenakan seragam khasnya masing-masing mengepung Kantor PTPN II, yang dituding merampas tanah masyarakat.

Penulis: Array Anarcho
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Dua Kubu OKP Kepung Kantor PTPN yang Dituding Merampas Tanah Warga
Tribun Medan/Array A Argus
Dua kubu OKP dari PP dan IPK kompak mendukung warga Desa Laucih, Simalingkar A, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara untuk mempertahankan lahan seluas 850 hektar yang kini mulai dibersihkan PTPN II, Kamis (10/8/2017). TRIBUN MEDAN/ARRAY A ARGUS 

Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Dua kubu organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP) yang biasanya berseberangan faham dari Pemuda Pancasila (PP) dan Ikatan Pemuda Karya (IPK) kali ini terlihat kompak mendukung masyarakat Desa Laucih, Simalingkar A, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara.

Kedua kubu OKP yang mengenakan seragam khasnya masing-masing mengepung Kantor PTPN II, yang dituding merampas tanah masyarakat.

Pantauan Tribun Medan, ratusan pemuda berseragam loreng jingga dan biru cokelat itu terlihat berdiri di depan pagar Kantor PTPN II.

Sementara masyarakat Desa Laucih yang rumahnya dihancurkan berusaha merangsek masuk menembus barikade petugas.

Baca: Sang Istri Tewas, Sugiyanto Tak Mengerti Mengapa Harus ke Mojokerto Mengambil Uang?

"Masyarakat ayo maju. Jangan takut dan jangan mundur," teriak seorang orator dari atas mobil pikap yang dilengkapi sound sistem, Kamis (10/8/2017).

Berita Rekomendasi

Mendengar komando itu, masyarakat mulai mendorong pagar PTPN II hingga nyaris roboh. Polisi pun bergerak cepat mengantisipasi bentrokan meluas.

Sebagaimana diketahui, sengketa lahan ini berawal dari pembersihan lahan seluas 850 hektar yang diklaim PTPN II sebagai miliknya.

Sementara itu, masyarakat berkeyakinan bahwa lahan yang dibersihkan PTPN adalah tanah ulayat.

Sepanjang kisruh ini bergulir, DPRD Sumut sempat memanggil kedua belah pihak. Sayangnya, tidak ada solusi yang jelas hingga membuat masyarakat marah. (Ray/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas