Kisah Loper Koran Berhasil Raih Gelar Sarjana Berpredikat Cum Laude
Jusman tak patah semangat meskipun berasal dari latar belakang keluarga tidak mampu.
Editor: Ferdinand Waskita
Biaya kuliah yang tidak sedikit dan kebutuhan perut yang harus diisi membuat Jusman memutuskan untuk bekerja sebagai Loper Koran.
Sambil kerja jualan koran, tak jarang Jusman pun membagi waktu untuk belajar.
"Biasanya bawa bahan kuliah hingga bahan skripsi saat jualan koran," ujarnya.
Dirinya mengaku tak mengalami kesulitan untuk membagi waktu antara belajar dan jualan koran.
Semua itu dilakukan Jusman dengan sukacita, demi membanggakan keluarganya dan demi meraih cita-citanya menjadi seorang dosen suatu hari nanti.
Dan ternyata kerja keras Jusman membuahkan hasil,
Tanggal 9 Agustus lalu ia diwisuda dan menjadi satu dari tiga Sarjana yang lulus dengan predikat 'Cum Laude'.
Apa rahasia keberhasilan Jusman?
"Yang terpenting adalah ketekunan dan kerja keras. Jaga pergaulan karena itu juga sangat menentukan," ungkapnya.
Pemuda ini berencana untuk kembali ke kampung halamannya usai diwisuda untuk bertemu dengan keluarga.
Masih ada impian yang masih ingin ia kejar setelah jadi sarjana.
"Masih ingin lanjut kuliah lagi. Karena biayanya besar, jadi berusaha untuk dapat beasiswa," tuturnya.(Fransiska Noel/Try Sutrisno)
Artikel ini telah tayang di Tribun Manado dengan judul: Kisah Jusman, Loper Koran Jadi Sarjana di Universitas Negeri Manado, Peraih Predikat 'Cum Laude'