Kisah Loper Koran Berhasil Raih Gelar Sarjana Berpredikat Cum Laude
Jusman tak patah semangat meskipun berasal dari latar belakang keluarga tidak mampu.
Editor: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM- MANADO - Jusman tak patah semangat meskipun berasal dari latar belakang keluarga tidak mampu.
Pemuda berusia 23 tahun itu meninggalkan tanah kelahirannya di Enrekang Sulawesi Selatan, merantau ke Tondano Sulawesi Utara untuk menempuh studi S1 di Universitas Negeri Manado (Unima).
Siapa sangka, sarjana peraih predikat 'Cum Laude' yang ia peroleh hanya dalam waktu 3 tahun tersebut ternyata adalah seorang loper koran.
Dalam sebuah wawancara bersama jurnalis Tribun Manado, Jusman menceritakan suka dukanya berjuang meraih impiannya menjadi seorang sarjana.
Baca: Dikepung Massa, Mario Membacok Ternyata Kena Polisi
Ia berasal dari keluarga petani yang sangat berkekurangan.
Jusman kuliah dalam segala keterbatasan.
Alih-alih tinggal di sebuah kamar kos sewaan, Jusman dan sejumlah mahasiswa perantauan lainnya memilih tinggal di sebuah ruangan yang ada di kawasan Kampus Unima, tanpa perlu membayar pakai uang, tapi pakai tenaga mereka untuk ikut bantu membersihkan lingkungan sekitar kampus.
Baca: Stadion Sepakbola yang Kini Berganti Rupa Menjadi Depo MRT, Begini Penampakannya
Hal ini dilakukan Jusman untuk menghemat biaya hidupnya.
Keterbatasan keluarga yang kesulitan mengirim biaya untuknya kuliah dan menjalani hidup di Tondano membuat Jusman berusaha hidup secukupnya.
Baginya, kuliah lebih penting, makan urusan belakangan.
Jusman bahkan rela hanya makan nasi dan sayur yang ia dapat dari kebun dan hutan yang ada di dekat kawasan Kampus Unima untuk sekedar mengisi perutnya yang lapar.
"Kadang, tiga hari tidak makan lauk, cuma nasi dan sayur" ungkapnya.
Biaya kuliah yang tidak sedikit dan kebutuhan perut yang harus diisi membuat Jusman memutuskan untuk bekerja sebagai Loper Koran.
Sambil kerja jualan koran, tak jarang Jusman pun membagi waktu untuk belajar.
"Biasanya bawa bahan kuliah hingga bahan skripsi saat jualan koran," ujarnya.
Dirinya mengaku tak mengalami kesulitan untuk membagi waktu antara belajar dan jualan koran.
Semua itu dilakukan Jusman dengan sukacita, demi membanggakan keluarganya dan demi meraih cita-citanya menjadi seorang dosen suatu hari nanti.
Dan ternyata kerja keras Jusman membuahkan hasil,
Tanggal 9 Agustus lalu ia diwisuda dan menjadi satu dari tiga Sarjana yang lulus dengan predikat 'Cum Laude'.
Apa rahasia keberhasilan Jusman?
"Yang terpenting adalah ketekunan dan kerja keras. Jaga pergaulan karena itu juga sangat menentukan," ungkapnya.
Pemuda ini berencana untuk kembali ke kampung halamannya usai diwisuda untuk bertemu dengan keluarga.
Masih ada impian yang masih ingin ia kejar setelah jadi sarjana.
"Masih ingin lanjut kuliah lagi. Karena biayanya besar, jadi berusaha untuk dapat beasiswa," tuturnya.(Fransiska Noel/Try Sutrisno)
Artikel ini telah tayang di Tribun Manado dengan judul: Kisah Jusman, Loper Koran Jadi Sarjana di Universitas Negeri Manado, Peraih Predikat 'Cum Laude'