Kendati Masuk Kawasan Rawan Bencana, Tapi Banyak Warga Mengungsi ke Desa Macang
Ratusan warga dari tiga desa yang masuk daerah kawasan rawan bencana (KRB) mengungsi ke Desa Macang, yang secara geografis juga masuk zona rawan.
Editor: Dewi Agustina
Mulai dari proses evakuasi, makanan, hingga kesehatan.
"Warga saya mau kok mengungsi asalkan ditanggung pemerintah daerah. Warga (Nawakerti) enggan mengungsi karena belum ada jaminan dari pemerintah, terutama ternaknya. Sampai sekarang mereka belum ada keputusan apapun," kata Perbekel Nawakerti, I Wayan Putu, kemarin.
Jumlah penduduk Nawakerti sebanyak 4.632 orang, yang mengungsi 80 orang.
Sisanya sekitar 4.552 orang masih bertahan di rumah.
Warga yang tak mengungsi masih tetap beraktivitas seperti biasanya.
Mencari rumput untuk ternak serta bercocok tanam.
Selain karena masalah ternak, peristiwa 1963 juga menjadi penyebab warga bertahan di rumah.
Warga yang tak ngungsi yakin dampak letusan Gunung Agung tak sampai ke Nawakerti.
Tahun 1963, warga tonton letusan gunung dari Desa Nawakerti karena aman.
Mereka juga khawatir dengan barang-barang berharga yang ada di dalam rumahnya seandainya ditinggal.
Siapa yang bertanggung jawab jika ada barang yang hilang dan ternaknya mati.
"Warga kami mau mengungsi asal pemerintah bisa menjamin," akunya.
Wayan Putu mengaku sudah berapa kali mengelar sosialisasi ke warga, tapi belum digubris. Baik dari Perbekel maupun Polres Karangasem. Masalah ini juga sudah disampaikan saat menggelar paruman.
Tapi, tetap saja warga bertahan di rumah.