Potongan Tubuh Manusia Ditemukan di Pinggir Sungai Tembung
Awalnya, daging berlumuran darah itu terbungkus plastik kresek warna biru
Penulis: Array Anarcho
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Suasana bantaran sungai Tembung di Jalan Besar Tembung, Kecamatan Percut Seituan mendadak dipadati ratusan warga.
Mereka mendatangi bibir sungai setelah mendengar informasi temuan potongan daging yang diduga manusia disinyalir korban mutilasi.
Menurut keterangan saksi mata bernama Putra (17), pertama kali potongan daging diduga tubuh manusia itu ditemukan oleh sejumlah siswa sekolah dasar (SD) yang kebetulan main di bantaran sungai.
Awalnya, daging berlumuran darah itu terbungkus plastik kresek warna biru.
"Anak SD kasih tahu saya katanya ada bungkusan daging di pinggir sungai. Terus saya sama anak-anak itu mendatangi lokasi," kata Putra, Selasa (14/11/2017) sore.
Baca: Akibat Banjir Tadi Malam, Anies Baswedan Bertekad Tertibkan Bangunan di Bantaran Sungai
Penasaran, saksi kemudian membuka bungkusan tersebut.
Ketika dilihat, ada segumpal daging mirip jantung manusia beserta kaos kutang warna putih.
"Saya langsung kasih tahu warga. Terus ramai orang datang ke sini," katanya.
Mendapat kabar temuan daging diduga potongan tubuh manusia, Wakapolsek Percut Seituan, AKap Junaidi turun ke lokasi.
Junaidi tampak didampingi Kanit Reskrim Polsek Percut Seituan, Iptu Philip Antonio Purba.
Sesampainya di lokasi, Philip yang mengenakan kemeja Harley-Davidson hitam cokelat tampak memintai keterangan saksi-saksi.
Philip mengaku belum bisa memastikan apakah potongan daging itu bagian tubuh manusia atau bukan.
Potongan daging itu akan dibawa ke RS Bhayangkara Tingkat II Medan.
"Kita tunggu hasil pemeriksaan pihak rumah sakit. Jika nanti ada informasi lebih lanjut akan kami sampaikan kepada teman-teman," pungkas Philip.
Di lokasi, polisi tampak menyebar menanyai warga.
Setelah penemuan itu, lokasi dipasangi garis polisi namun bantaran sungai tampak dipenuhi cecaran darah yang mulai menghitam.