Kondisinya Sudah Mengkhawatirkan, Banyak Warga Tak Beran Lewat Jembatan Gantung Sungai Progo
Jembatan gantung yang berada di Kelurahan Ngembik untuk menyeberangi Sungai Progo dinilai sudah tidak layak lagi digunakan.
Editor: Sugiyarto
"Kami khawatir dengan keamanan dari jembatan penghubung tersebut, kami takut kejadian jembatan putus itu terulang kembali. Oleh karena itu kami harapkan ada perbaikan," tuturnya.
Operator Jembatan Progo, Lestari Wahyuni (39), warga Dusun Karangluh, Desa Rejosari, Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang, membenarkan jika jembatan gantung Progo tersebut memang sudah usang dan mengalami penyusutan fungsi.
Hal ini disebabkan usia dari jembatan yang sudah tua, kini berumur kurang lebih 29 tahun sejak dibangunnya pada tahun 1988.
Padahal dikatakannya, jembatan gantung tersebut setiap hari hampir dilewati oleh sekitar 400 orang baik dari arah Kota Magelang maupun ke arah Kabupaten Magelang, sementara perawatan tak rutin dilaksanakan.
Akibatnya, sejumlah bagian jembatan mulai mengalami kerusakan akibat termakan usia dan penggunaan yang berlebihan.
"hampir 400 orang yang menyeberang jembatan ini setiap hari, biasanya pada waktu pagi hari saat berangkat sekolah dan jam pulang kantor, jembatan ini tampak penuh dan padat."
"Sementara jembatan ini hanya mampu mengangkut beban kurang dari 20 orang, dan beberapa motor" ujar wahyu.
Lanjut Wahyu, kendati mengalami penyusutan fisik akibat usia dan penggunaan jembatan, upaya renovasi hanya beberapa kali dilaksanakan.
Satu kali renovasi dilakukan pada tahun 2011 lalu, itu dikarenakan kecelakaan jembatan putus yang menyebabkan 20 orang luka, dan 11 motor ikut terjun ke dasar sungai dari ketinggian tujuh meter.
Akibat kecelakaan jembatan putus itu terdapat rencana untuk membangun jembatan permanen di sisi barat jembatan gantung Progo tersebut.
Namun hingga dua tahun lamanya sejak tahun 2015, rencana tersebut hanya menjadi wacana dan tak kunjung direalisasikan.
"Pemerintah tidak pernah memberikan bantuan atau apapun, padahal kendati sebagai jalur alternatif, keberadaan jembatan ini sangat penting, dan memberikan akses bagi masyarakat baik dari Kota maupun Kabupaten Magelang," ujar Wahyu.
Dikatakan oleh Wahyu, pihaknya mengharapkan pemerintah dapat turun tangan dengan segera melakukan renovasi, atau merealisasikan jembatan penyeberangan yang baru yang bersifat permanen.
Pembangunan jembatan juga diharapkan dapat sesuai dengan jumlah warga maupun kendaraan yang melintas, sehingga akses warga dapat berjalan dengan lancar.
"Jika ingin membangun jembatan, bisa segera direalisasikan, atau jika masih ingin menggunakan jembatan ini dapat dilakukan renovasi."
"Selama ini warga hanya menggunakan dana swadaya, dan pemerintah kami minta dapat mendorong agar jembatan dapat direalisasikan," tuturnya.(*)