Marianti Berharap Kelima Anaknya Sukses Tanpa Melupakan Adat-istiadat Suku Mentawai
Sebelum belajar bersama, Ratna dan Klara sampai memanjat rangka dinding untuk mengambil buku bacaan yang disimpan di bagian internit rumah.
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Dewi Agustina
Akhirnya, warga secara swadaya dan gotong-royong memulai pembangunan rumah di pemukiman baru pada awal tahun 2017 meski anggaran dari pemerintah setempat belum sepenuhnya cair.
Menurut Tarianus, minimnya dana bantuan membuat pembangunan rumah tersebut terhambat.
Pantauan Tribun, hingga saat ini baru satu rumah sederhana yang telah berdiri dan siap huni.
Sementara, lima rumah lainnya yang telah berdiri belum sepenuhnya terdapat atap, dinding hingga lantai papan.
Desain rumah-rumah masih menggunakan adat Mentawai dengan rata-rata luas bangunan sekitar 5x6 meter persegi.
"Tetap rumah adat, rangkanya pakai kayu, hanya saja atapnya pakai seng karena di tempat baru sulit mendapat Toban dari daun sagu," kata Tarianus.
Rencananya, 13 rumah yang akan dibangun berada di sisi kanan dan kiri kampung.
Pemukiman baru warga Gorottai ini juga hanya seluas sekitar 2 hektare. Di sekeliling pemukiman terdapat ladang kopi, cokelat, kopra, sagu dan pinang.
Selain itu, warga juga telah membuat kolam ikan di pemukiman baru warga Gorottai ini.
"Di belakang sekolah ini ada kolam ikan nila warga. Di sini sumber mata airnya juga bagus dan deras," ujarnya.
Selain enam rumah yang belum sepenuhnya terbangun, di sudut kanan pemukiman baru ini telah berdiri bangunan sekolah SD sederhana berdinding papan bernama Sekolah Uma Gorottai.
Sekolah tersebut telah beroperasi sejak tahun ajaran 2017/2018 pada Juni 2017 lalu dengan hanya 4 murid.
Sekolah dengan dua kelas tersebut juga dibangun atas bantuan YCMM sebesar Rp 15 juta karena sekolah lama di kampung Gorottai telah ditutup lantaran sedikitnya jumlah murid.
"Kami yakin kalau pemukiman baru diatur dengan baik dan program-program pemerintah bisa masuk, kehidupan kami bisa lebih baik," ucap Tarianus. (bersambung_abdul qodir)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.