Korban Tenggelam di Sungai Mahakam Belum Juga Ditemukan
Tim SAR gabungan hingga saat ini belum berhasil menemukan korban tenggelam di Sungai Mahakam, Samarinda, Kalimantan Timur.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Christoper D
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Tim SAR gabungan hingga saat ini belum berhasil menemukan korban tenggelam di Sungai Mahakam, Samarinda, Kalimantan Timur.
Di hari kedua pencarian, tim SAR gabungan telah melakukan pencarian dengan jarak radius sekitar 3 kilometer di sekitar lokasi korban tenggelam.
Kendati demikian, hingga pukul 12.00 Wita, korban belum juga ditemukan.
"Jam 08.00 Wita kita sudah lakukan pencarian, saat ini sedang istirahat, nanti setelah salat dzuhur, kita kembali lakukan pencarian," kata Kepala Unit Siaga SAR Samarinda, Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Balikpapan, Dede Hariana, Kamis (4/1/2018).
Di hari kedua pencarian pihaknya bersama dengan unsur relawan lainnya melakukan penyisiran mulai dari pinggir hingga ke bagian tengah sungai.
Baca: Cerita Petugas Lapas Nusakambangan Diganggu Noni Belanda hingga Bertemu Penampakan
Arus yang deras, ditambah dengan pasangnya air membuat pencarian sedikit terganggu.
"Penyelaman oleh Brimob sudah dilakukan kemarin. Untuk hari ini pencarian dengan menyisir di atas permukaan sungai, termasuk dengan melakukan pencarian di kolong rumah warga," ungkapnya.
Pencarian akan kembali dihentikan pada pukul 18.00 Wita, dan kembali dilanjutkan pada pagi keesokan harinya.
"Malam kita tidak lakukan pencarian, dan kita imbau warga juga tidak lakukan pencarian pada malam hari, ini sesuai dengan prosedur keselamatan pencarian. Kita utamakan keselamatan dalam pencarian, jangan sampai ada korban lainya," ungkapnya.
"Hingga saat ini belum ada tanda-tanda, dan pencarian kita akan lakukan selama tujuh hari kedepan," ujar dia.
Baca: Cantiknya Istri Wakil Wali Kota Gorontalo yang Sempat Pingsan saat Ditangkap Pesta Narkoba
Diberitakan sebelumnya, korban atas nama Hairuddin (25) selama ini bekerja di salah satu perusahaan kelapa sawit, di Kota Bangun.
Namun karena tidak mendapatkan gaji selama bekerja, korban pun ke Samarinda mendatangi keluarganya, yang berada di gang 4, RT 22 pada 29 Desember tahun lalu.
"Tidak digaji dia selama kerja di kelapa sawit, sekitar empat bulan di kerja di sana. Lalu, ke Samarinda ikut keluarga kerja tambang pasir," ucap Ipar korban, Rahmatiah (31).
Sebelum korban diketahui tenggelam, pada Rabu (3/1/2017), sekitar pukul 10.30 Wita, korban terlihat seperti kebingunan.
Pagi itu, sekitar pukul 08.30 Wita, sebelum korban diketahui tenggelam korban sempat bolak balik dermaga, lalu korban juga sempat cuci pakaian, dan tidur-tiduran di ruang tengah rumah Rahmatiah.