Satu Anggota Perampok 9 Kg Emas di Muaraennim Ditangkap di Jawa Timur
Tersangka diketahui bernama Swingno alias Witno yang berhasil kabur membawa emas seberat sekitar 9 kg
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, MUARAENIM - Salah satu dari empat pelaku perampokan dua toko emas di Pasar Pagi Gelumbang, Kecamatan Gelumbang, Kabupaten Muaraenim, diringkus polisi.
Tersangka diketahui bernama Swingno alias Witno yang berhasil kabur membawa emas seberat sekitar 9 kg, berhasil ditangkap tim Polda Sumsel di tempat persembunyiannya di Desa Dayu Rejo, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur, Minggu (21/1/2018).
Menurut informasi yang berhasil dihimpun di lapangan Senin (22/1/2018), dari hasil penangkapan sebelumnya, petugas melakukan pengembangan dan pengejaran akhirnya petugas mengetahui keberadaan pelaku Swingno alias Witno di tempat persembunyiannya.
Namun ketika akan ditangkap, pelaku berupaya melarikan diri namun petugas berhasil melumpuhkannya setelah menembak kaki kiri dan kanan pelaku.
Sedangkan satu pelaku lainnya berhasil kabur dan masih diburu petugas.
Ketika dikonfirmasi ke Kapolres Muaraenim AKBP Leo Andi Gunawan, bahwa memang ada penangkapan oleh tim Polda Sumsel atas nama Swingno alias Witno.
Sedangkan tim Polres Muaraenim berhasil menangkap SM berikut barang bukti senpi, peluru, emas dan uang.
Baca: Siswa SMP Tewas Usai Bersetubuh dengan Pacar, Ini Fakta-faktanya
Untuk pelaku lainnya yang masih buron sedang dalam pengejaran.
Seperti pemberitaan sebelumnya, tersangka Witno bersama ketiga rekannya dengan menggendarai dua sepeda motor merampok dua toko emas di Pasar Pagi Gelumbang yakni, Toko Emas Gelumbang Jaya dan Toko Emas Permata dengan total seberat 9 kg.
Para peaku menggunakan empat senjata api (senpi) mengancam kedua pemilik toko dan pembeli emas, lalu merampas emas seberat 9 kg.
Bahkan para perampok sempat menembakkan senpinya berkali-kali.
Namun apes dua rekannya berhasil ditangkap dan menjadi bulan-bulanan warga. Bahkan salah satu diantaranya, harus meregang nyawa, sedangkan satu pelakunya lagi kritis akibat dipukuli massa dan dirawat di RSUD kota Prabumulih. (Ardani Zuhri)