Lima Anak Punk Terjaring Razia, Satu di Antaranya Perempuan
Petugas Satpol PP menggaruk lima anak jalanan berdandan ala punk yang sedang nongkrong di perempatan PGSD, Kota Blitar, Rabu (7/2/2018).
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BLITAR - Petugas Satpol PP menggaruk lima anak jalanan berdandan ala punk yang sedang nongkrong di perempatan PGSD, Kota Blitar, Rabu (7/2/2018).
Kelima anak jalanan itu dibawa ke kantor Satpol PP untuk mendapat pembinaan.
Satu dari lima anak jalanan yang terjaring razia itu berjenis kelamin perempuan.
Sesampai di Kantor Satpol PP, kelima anak jalanan disuruh melepas atribut ala punk yang mereka kenakan. Mulai sepatu, jaket, dan kaus sempat disuruh melepas.
Lalu anak jalanan yang laki-laki disuruh memotong rambutnya.
Baca: Bule Perempuan Ngamuk di Bale Banjar Pande, Diduga Stres Kehabisan Uang
Mereka secara bergantian saling memotong rambut.
Setelah itu, kelima anak jalanan itu diminta berbaris di halaman kantor Satpol PP.
Petugas sempat meminta kelimanya lari mengelilingi halaman kantor Satpol PP.
Terakhir mereka disuruh menandatangani surat pernyataan.
Kasi Ketertiban Umum Satpol PP Kota Blitar, Pedro Amaral mengatakan kelima anak jalanan ini tergolong baru di Kota Blitar.
Baca: Sang Ayah Tak Sanggup Katakan kepada Mukhmainnah Kalau Putri Sudah Tiada
Kelimanya baru kali pertama terjaring razia petugas Satpol PP. Kelimanya berasal dari luar Kota Blitar.
"Mereka terjaring razia petugas saat nongkrong di perempatan PGSD. Katanya baru dari wisata Makam Bung Karno. Mereka akan kami pulangkan ke rumahnya masing-masing," kata Pedro. (Surya/Samsul Hadi)