Basarnas Kaltim Tak Pernah Minta Apapun kepada Keluarga Korban
Basarnas mengimbau kepada warga agar tidak terpengaruh isu-isu negatif yang menimpa Basarnas.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Christoper D
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Basarnas atau yang saat ini telah berganti nama menjadi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan wilayah Kaltim-Kaltara, mengimbau kepada warga agar tidak terpengaruh isu-isu negatif yang menimpa Basarnas.
Pernyataan tersebut diungkapkan Kepala Unit Siaga SAR Samarinda, Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Balikpapan (Basarnas), Dede Hariana setelah berkembang isu yang dianggapnya memfitnah dan menjatuhkan Basarnas.
"Jika ada rekan-rekan yang mendengar atau mengetahui ada orang yang menjelek-jelekkan Basarnas, laporkan ke unit Siaga SAR Samarinda," kata Dede, Senin (5/3/2018).
Dia pun tegas mengatakan, Basarnas tidak pernah menghargai atau mamatok jenazah dengan harga.
Baca: Tak Pernah Curhat soal Grasi, Baasyir Justru Ceramahi Kepala dan Petugas Lapas Gunung Sindur
Basarnas juga tidak pernah meminta sesuatu apapun kepada keluarga korban saat melakukan operasi.
"Isu soal kami meminta sesuatu kepada keluarga korban, maupun mematok harga mayat, itu tidak benar," tegasnya.
Basarnas yang sekarang berganti nama menjadi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan, merupakan PNS dari pemerintah dan langsung dibawah komando Presiden, serta lembaga pemerintah non kementerian.
Selain itu, setiap operasi yang dilakukan Basarnas, selalu mengacu kepada UU pencarian dan pertolongan No 29 tahun 2014.
Baca: Ridal Tak Menyangka Suara di Seberang Telepon Ternyata Pria yang Menghabisi Nyawa Istrinya
"Saya selaku kanit siaga SAR Samarinda mengimbau agar jangan mudah terhasut atau omongan yang tidak suka atas kerja sama yang terjalin sangat baik selama ini, khususnya Basarnas dengan relawan di Samarinda," urainya.
Dia juga meminta agar warga dapat waspada terhadap oknum yang menyalahgunakan atribut Basarnas, pasalnya personel Basarnas di Samarinda hanya terdapat tiga orang.
"Mohon saling memantau, jika ada yang pakai atribut Basarnas, agar tidak disalahgunakan," ujarnya.