Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pencuri Kotak Amal dan Begal Marak Beraksi di Sungai Penuh, Polisi Belum Terima Laporan

Akibat aksi para pelaku ini membuat masyarakat yakni ibu - ibu dan anak remaja putri kini mulai ragu bepergian, apalagi membawa uang

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Pencuri Kotak Amal dan Begal  Marak Beraksi di Sungai Penuh, Polisi Belum Terima Laporan
IST
Ilustrasi begal 

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Hendridede Putra

TRIBUNNEWS.COM, JAMBI  - Aksi kejahatan marak terjadi Kota Sungai Penuh, di antaranya di Kecamatan di Pondok Tinggi. Itu membuat masyarakat resah.

Informasi yang dihimpun tribunjambi.com pada Senin (5/3), beberapa hari ini ada begal beraksi di Tugu Larikan Tengah, pencurian di kantor Kepala DesaPermanti, hngga pencurian kotak amal di Masjid Agung Pondok Tinggi.

"Pondok Tinggi tidak lagi aman, belum lama terdengar begal di Tugu Larik Tengah, kantor Kepala Desa Permanti dibobol maling. Hari ini Ijon Kebesaran Pondok Tinggi Masjid Agung kotak amalnya dikuras oleh orang tidak dikenal. Sungguh sangat mengkhawatirkan," ujar Lemi Yose, tokoh masyarakat Pondok Tinggi.

"Dulu mendengar 'pundaok' saja orang sudah gentar. Sekarang malah maling sudah berani beraksi bahkan dalam 'paraik sudut mpak'. Maii basamo kitao jagea negroi," ujar Lemi Yose.

Itu belum lagi aksi jambret yang dalam kurung waktu tiga hari belakangan ini sudah tiga warga menjadi korban.

Informsi yang dihimpun, seperti yang dialami Saflenar (45), warga Desa Penawar, Kecamatan Sitinjau Laut.

Berita Rekomendasi

Dia menjadi korban jambret, Kamis (1/3). Dia kehilangan uang Rp 3 juta karena diambil paksa pelaku, saat perjalanan menuju Pasar Tradisional Hiang.

"Pada saat kejadian, saya ingin ke pasar. Pas di jalan perbatasan Desa Penawar dengan Hiang, tiba-tiba ada dua orang mencegat dan menarik tas saya, uang saya sebanyak Rp 3 juta raib dibawanya," ujarnya.

Baca: Kapolres Karawang Ultimatum Begal: Ditembak Mati atau Kaki

Aksi jambret juga terjadi di Kota Sungai Penuh pada Sabtu Sore (3/3) sekira pukul 20.50 wib.

Rita (20) bersama ibunya Ilah (60) menjadi korban aksi jambret.

Warga Desa Permanti, Kecamatan Pondok Tinggi, ini mengaku menjadi korban jambret yang dilakukan oleh dua orang pelaku dengan mengendarai motor Vixion berewarna putih.

Pelaku menarik paksa tas yang disandang Ilah. Tas berisi satu unit ponsel, uang tunai senilai Rp 2 juta.

Halaman
12
Sumber: Bangka Pos
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas