Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jual 50 Ternak Peliharaannya Lalu Disumbangkan untuk Beli Pesawat RI

Semasa hidup, ayahnya belum pernah menerima pembayaran utang oleh negara atau kompensasi lainnya atas kepemilikan obligasi tersebut

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Jual 50 Ternak Peliharaannya Lalu Disumbangkan untuk Beli Pesawat RI
SERAMBINEWS.COM/SAID KAMARUZZAMAN
Ibrahim Laweung menunjukkan obligasi pembelian pesawat pertama RI yang menjadi cikal bakal Garuda Indonesia Airways 

 
Laporan Wartawan Serambi Indonesia Said Kamaruzzaman

TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Satu per satu semakin terungkap saja sosok-sosok yang ikut menyumbang dalam pembelian pesawat  pertama RI.

Jika sebelumnya, Nyak Sandang (91), kini ada Ibrahim Laweung (53),  yang  mengaku punya surat obligasi Pemerintah Indonesia keluaran tahun 1950 yang ditinggalkan ayahnya, Sulaiman bin Abdullah.

Nilai sumbangannya sangat fantastis, Rp 8.600. 

“Dulu, sebelum beliau meninggal sempat  saya tanya, berapa nilai riil saat sumbangan itu diberikan. Kata ayah,  beliau menjual 50 ekor kerbau di Laweung untuk mendapatkan uang Rp 10.000 saat itu,” tandas Ibrahim kepada Serambinews.com, Jumat (23/3/2018).

Sulaiman bin Abdullah tinggal di Laweung, Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie.

Sang ayah meninggal pada tahun 1998.

Berita Rekomendasi

Ibrahim mengaku, semasa hidup, ayahnya belum pernah menerima pembayaran utang oleh negara atau kompensasi lainnya atas kepemilikan obligasi tersebut.

Baca: Kudus Dapat Alokasi Jatah Asuransi Kerbau Betina 200 Ekor

Begitu pun, Ibrahim yakin orang tuanya sangat ikhlas memberikan sumbangan tersebut.

Kalaupun kini diungkap ke publik, hanya sekadar untuk menunjukkan betapa warga di Serambi Mekkah ini begitu mencintai Republik Indonesia.

'‘Ini bukti cinta Aceh untuk perjuangan mendirikan Republik Indonesia,” tandas Ibrahim yang akademisi ini.

Surat obligasi tersebut memang tidak lagi asli, hanya

fotokopi.  Saat tsunami menimpa Aceh 26 Desember 2004, kata Ibrahim, dokumen asli tersebut hilang di rumah abangnya, Gampong Asoe Nanggroe, Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh.

Bahkan sebagian besar keluarganya menjadi korban tsunami. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas