Demo Mahasiswa dan Ormas Terkait Tragedi Berdarah di Marosi Diwarnai Pembakaran Ban
Aksi ini diakukan di depan Marga Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Kupang sekitar pukul 14.00 Wita
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana
TRIBUNNWS.COM, KUPANG - Sejumlah mahasiswa dan organisasi masyarakat (Ormas) melakukan aksi solidaritas terkait tragedi berdarah di Pantai Marosi, Desa Patiala Bawah, Kecamatan Lamboya, Kabupaten Sumba Barat, Jumat (27/4/2018) siang
Aksi ini diakukan di depan Marga Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Kupang sekitar pukul 14.00 Wita.
Aksi ini merupakan wujud solidaritas tragedi yang menimpa warga Desa Patiala Bawah dimana terjadi insiden penembakan yang menewaskan satu warga bernama Poroduka, satu warga tertembak di bagian kaki dan lebih dari 10 warga mengalami tindakan kekerasan.
Aksi massa terdiri dari Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Kupang, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Kupang, Serikat Buruh Migran untuk NTT dan Organisasi Perubahan Sosial Indonesia (OPSI).
Baca: Terungkap, Tumpahan Minyak di Balikpapan Gara-gara Salah Menterjemahkan Informasi
Menggunakan alat pengeras suara, beberapa mahasiswa dan massa saling berganti melakukan orasi.
Dalam orasinya, mereka menuntut Kapolda NTT mengusut tuntas kasus tersebut dan meminta oknum kepolisian yang terlibat ditindak tegas.
Terlihat spanduk berwarna putih dengan tulisan stop kekerasan POLRI dan TNI (kasus penembakan di Sumba).
Aksi ini dilakukan di tepi Jalan Soeharto Kota Kupang. Para pendemo melakukan aksi bakar ban di depan pintu keluar Mapolda NTT.
Terlihat kepulan asap hitam hasil bakar ban mengurangi penglihatan para pengguna jalan.
Terlihat penjagaan aparat Polres Kupang Kota yang mengenakan seragam lengkap.