Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

'Jangankan Mengambil, Tak Ada Yang Mau Mengakui 13 Jasad Bomber Surabaya'

13 jenazah itu terdiri dari keluarga Dita Supriyanto, istri dan empat anaknya. Lalu Anton Febrianto, istri dan satu anak

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in 'Jangankan Mengambil, Tak Ada Yang Mau Mengakui 13 Jasad Bomber Surabaya'
SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
Polisi mengevakuasi jenazah pelaku bom di Mapolrestabes Surabaya menuju kamar mayat RS Bhayangkara Polda Jatim, Senin (14/5). Total korban bom di Surabaya, di 3 Gereja dan Polrestabes Surabaya adalah 22 korbam meninggal dunia. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ 

"Bagaimana pun, Puji Kuswati warga kami, meski sudah lama berdomisili di Surabaya, tapi Pakde dan almarhum Budenya. Kini masih menunggu keputusan sepupu Puji Kuswati dari Jakarta, karena jadi apa tidaknya dimakamkan disini (Desa Krajan) tinggal menunggu berita dari sepupunya itu,"kata Kades Mujiono.

Dikatakan Kades Mujiono, Puji Kuswati diasuh di Desa Krajan sejak usia 18 bulan sampai kuliah di Asper dan baru keluar dari KK (Kepala Keluarga) pamannya tersebut setelah menikah dengan Dita Soepriarto.

"Yang benar Puji Kuswati diasuh Mbah Rijan (pamannya) sejak usia 18 bulan, saya lebih tua tiga tahun dengan almarhum Puji Kuswati. Jadi saya masih paham wajah dan perangainya, kalau disapa hanya senyum malu malu,"ujar Mujiono.

Puji Kuswati, lanjut Kades Mujiono, setelah lulus dari SMAN 2 Magetan melanjutkan ke Akademi Perawat (Akper) RSI Surabaya, dan melanjutkan ke studi S2 di Australia.

"Puji Kuswati kabarnya pernah menjadi PNS di Kementerian Keuangan. Saya pribadi dan warga di Krajan Parang tidak mengira Puji Kuswati ampai berani melakukan itu, kemungkinan pengaruh dari suaminya,"kata Mujiono.

Puji Kuswati meninggal bersama kedua putrinya Fadhila dan Pamela Riskita saat pengeboman di GKI Jalan Diponegoro, Surabaya.

Sedang kedua putranya, Yusuf Fadil dan Firman Halim, meninggal karena pengeboman Gereja Santa Maria Tak Bercela, di Jalan Ngagel Madya, Surabaya, dengan mengendarai sepeda motor.

Berita Rekomendasi

Kemudian Dita, suami Puji Kuswati, melakukan bom bunuh diri di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) di Jalan Arjuno, Surabaya, dengan mengendarai mobil. (Tribunjatim.com/Ndaru Wijayanto/ Haorrahman, Dony Prasetyo )

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Usai Tewaskan Orang Tak Bersalah, Jasad 13 Bomber Surabaya dan Sidoarjo Tak Ada yang Mengakui,

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas