Ternyata Ada Emas Murni di Limbah Elektronik, Pria Ini Bahkan Sebut Kandungan Emasnya 99 Persen
Tahap pertama adalah membongkar "jeroan" barang elektronik itu sehingga diperoleh lempengan besi yang biasa disebut prosesor.
Editor: Wahid Nurdin
TRIBUNNEWS.COM - Bangkai-bangkai telepon genggam bertumpuk di tempat tinggal Shandra Setiawan (32) di kawasan Citayam, Depok, Jawa Barat.
Bentuk bangkai telepon genggam tersebut sudah tidak karuan.
Tumpukan lempengan besi berwarna hijau tampak mendominasi.
Rupanya, lempengan-lempengan itu yang menjadi sumber nafkah Shandra.
Sudah 10 tahun terakhir Shandra menekuni pekerjaan di bidang pengolahan limbah elektronik.
Tidak main-main, lempengen besi prosesor telepon genggam dan komputer bisa disulap menjadi emas murni yang berharga tinggi.
"Malah emas yang dari bahan elektronik ini lebih murni dari yang biasa ada di pasaran. Ini kadar emasnya 99 persen," kata Shandra saat berbincang dengan Kompas.com, Rabu (30/5/2018).
Shandra menceritakan, ada sejumlah tahap yang harus dilalui untuk menyulap barang elektronik bekas menjadi emas murni.
Tahap pertama adalah membongkar "jeroan" barang elektronik itu sehingga diperoleh lempengan besi yang biasa disebut prosesor.
Dari lempengan besi itu nanti akan dipilah sejumlah komponen yang dirasa bisa diolah menjadi emas.
Sementara komponen lainnya biasanya dijual kembali.
"Itu yang nggak kepakai biasanya dikiloin lagi bisa diekspor ke China atau Korea. Enggak tahu juga di sana bakal diapakan," kata Shandra.
Ia menuturkan, pada tahap berikutnya, komponen yang diperoleh dari lempengan besi itu akan dibakar menggunakan las.
"Dari prosesor itu pakai timah ditaruh di mangkok dan api kayak las karbit. Dipanasin begitu, dibakar lalu dicelupin ke timah panas," katanya.