Dua Drummer Cilik asal Gunungkidul Ikut Kompetisi International di Singapura
Kakak beradik drummer cilik asal Karangrejek, Kecamatan Wonosari siap untuk mengikuti kompetisi drum internasional di Singapura
Editor: Sugiyarto
Laporan Calon Reporter Tribunjogja Wisang Seto Pangaribowo
TRIBUNNEWS.COM.COM,GUNUNGKIDUL - Kakak beradik drummer cilik asal Karangrejek, Kecamatan Wonosari siap untuk mengikuti kompetisi drum internasional di Singapura yang akan berlangsung pada 1-6 Agustus 2018 mendatang.
Sang kakak bernama Bohemian Reinasance Purnama yang lahir pada 7 September 2007 ia akan terjun pada kategori junior pada kompetisi tersebut.
Sedangkan Adiknya Bonaga Reinasance Purnama yang juga akan mengikuti kompetisi tersebut dengan kategori super junior, Bonaga lahir pada 31 Mei 2011.
Bohe sapaan akrab bohemian telah mengenal drum sejak umut 2 tahun, bocah kelas 6 Sekolah Dasar (SD) tersebut ingin mengikuti jejak ayahnya Sidiq Sapto purnomo yang juga merupakan seorang drummer.
Dalam kesehariannya setelah pulang sekolah Bohe latihan drum didampingi oleh sang ayah minimal 2 jam dalam satu harinya.
"Untuk mengikuti event di Singapura ini bohe menambah porsi latihan, seminggu dua kali dengan guru les drumnya," Kata sang ayah saat ditemui Tribunjogja Selasa, (24/7/2018).
Bohe mempunyai studio latihan dirumahnya dengan ukuran tidak terlalu besar serta berlantai kayu.
Ia latihan dengan sang adik secara bersamaan.
Dalam studio tersebut terdapat satu set drum, satu gitar listrik, satu bass elektrik dua ampli dan satu keyboard.
Sidiq mengatakan proses audisi bisa dilakukan dengan dua cara yaitu datang langsung ke singapore dan audisi melalui online yaitu dengan mengunggah video bermain drum di youtube.
Bohe mengikuti audisi melalui jalur online dan harus bersaing dengan drummer lainnya yang berasal dari negara lain.
"Bahkan ada drummer yang berasal dari amerika untuk mengikuti kompetisi ini, itu yang terjauh selebihnya dari negara-negara Asia," kata Sidiq.
Tidak mau kalah dengan sang kakak Bonaga juga mengikuti kompetisi internasional ini, menurut penuturan sang ayah awalnya bonaga hanya ikut-ikut Bohe bermain drum. Awalnya hanya mengikuti musik-musik yang diputar ternyata Bonaga mampu untuk mengikuti musik.
"Dari pada hanya ikut saja kami iseng mendaftarkan Bonaga ikut dalam kompetisi ini dan mereka lolos ke semifinal pada kompetisi ini," katanya.
Saat diwawancara Bohe mengaku ingin mengikuti jejak sang ayah menjadi drummer.
"Memilih drum karena ayah drummer jadi ingin jadi drummer," katanya.
Saat latihan Bohe memainkan musik-musik pop yang banyak digandrungi oleh masyarakat.
"Saya ngefans dengan Paramore suka dengan musik-musiknya," imbuh Bohe.
Sang ibu, Diah mengatakan untuk menjaga mood anak agar tetap mau latihan ia selalu memotivasi agar selalu berlatih setiap harinya.
"Harus diawasi dan dikejar-kejar untuk latihan biasanya anak kecil memang sering moody dalam latihan," terangnya.
Ia berharap di Yogyakarta ini ada event kompetisi drum karena saat ini masih jarang kompetisi seperti ini di Yogyakarta.
"Bohe selama ini pernah meraih juara I DD Drum di Semarang, juara III Sragen Drum Fest, juara II Yamaha Drum Kids Competition dan yang terakhir juara II Good News Drum Competition tingkat nasional di Semarang, serta Best Player Hammer Drum Competition," tutupnya.(TRIBUNJOGJA.COM)