Berakhirnya Sepak Terjang Kelompok Begal Pimpinan Cinai, Ini Daftar Kejahatan Mereka
Sementara dua lainnya, yakni Andre dan Jimi, masing-masing ditembak di bagian kaki, karena mencoba melarikan diri.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribun Medan, M Andimaz Kahfi
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Sepandai-pandainya tupai melompat maka akhirnya akan jatuh juga. Kalimat itulah yang tepat untuk menggambarkan komplotan Cinai yang dikenal, sadis membegal para korbannya.
Setelah beraksi di banyak tempat, komplotan keempatnya begal, masing-masing Darmansyah Putra Lubis (22) alias Cinai, M Juliandi Nasution (20) alias Andre, Jimi Aldian (19) alias Jimi, dan Ardiansyah Lubis alias Ardian berhasil diringkus.
Bahkan satu di antaranya, bernama Cinai terpaksa ditembak mati petugas lantaran melawan dan berusaha kabur saat dibawa pengembangan.
Sementara dua lainnya, yakni Andre dan Jimi, masing-masing ditembak di bagian kaki, karena mencoba melarikan diri.
Baca: Luhut Ungkap Sikap Ahok Setelah Tahu Maruf Jadi Cawapresnya Jokowi
Berdasarkan hasil introgasi terhadap pelaku, ke empat tersangka telah beberapa kali melakukan tindak pidana curas begal di wilayah hukum Polsek Medan Baru diantaranya di Jalan Cik Ditiro Kelurahan Madras Hulu Kecamatan Medan dengan korban Abnul Habib.
Pelaku mengambil sepeda motor milik korban jenis honda Vario BK 2089 AHM.
Selanjutnya, begal di Jalan Imam Bonjol Medan korban atas nama Dicky Fadly dan barang milik korban yang diambil sepeda motor Beat BK 4236 AGT warna hitam, dan korban mengalami luka tusuk di dada dan pangkal lengan kiri.
Kemudian, begal terhadap korban atas nama Muhammad Arif Ritonga yang terjadi di Jalan Iskandar Muda Medan.
Barang milik korban yang dirampas sepeda motor Yamaha Vixion warna merah dan korban mendapat luka tusuk di bagian perut.
Lalu, begal di Jalan Jendral Sudirman dan barang milik korban yang dirampas sepeda motor Honda Vario.
Lanjut, begal terhadap korban atas nama Lucy M Siregar yang terjadi di Jalan Avros Medan Polonia, barang milik korban yang dirampas sepeda motor Honda BK 4707 AGR.
Selanjutnya, begal terhadap korban atas nama Murniati yang terjadi di Jalan Ir. Juanda dekat Hotel Pardede, barang milik korban yang dirampas sepeda motor Yamaha Mio Soul BK 4226 AET.
Terakhir, begal terhadap korban atas nama Srajid Re yang terjadi di Jalan Petula Petisah, barang milik korban yang dirampas sepeda motor Honda Vario warna coklat BK 3272 AHG.
Total komplotan begal Cinai Cs itu, sudah beraksi sebanyak 7 tempat, dilokasi yang berbeda-beda.
Saat kasus begal komplotan ini dipaparkan di Mapolrestabes Medan, salah seorang tersangka Ardiansyah Lubis alias Ardian mengaku uang hasil jual sepeda motor hasil begal, untuk dibagi-bagikan bersama.
"Jadi uang hasil begal, biasanya kami bagi berempat," kata Ardian di Mapolrestabes Medan, Sabtu (18/8/2018)
Tak lama setelahnya, Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto menyinggung para tersangka atas perbuatan keji yang dilakukan komplotan begal ini.
"Untuk bagi-bagi kalian bilang, tapi lihat itu akibatnya orang lain jadi terluka karena perbuatan kalian," kata Dadang.
Ardian pun tak berani banyak bercakap, bahkan ia tak berani memandang wajah saat ditanyai.
Ia lebih banyak menundukkan kepala sembari melirik teman komplotannya.
"Kami hasilnya cuma untuk bagi-bagi saja bukan untuk yang lain," katanya
Ditanya apakah uang hasil dari membegal digunakan untuk foya-foya dan menggunakan barang haram narkoba, Ardian tak berani cakap soal itu.
"Nggak ada untuk begitu," ucapnya menunduk.
Satu diantara korbannya adalah Diky Fadli Siregar (25) warga Jalan Kapten Muslim Gang Keluarga I, Kelurahan Helvetia Tengah, Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan, Sumatera Utara.
Dia termasuk salah satu orang yang beruntung masih bisa hidup, selamat saat dirinya dibegal, berkat kemampuan bela diri yang dimilikinya.
Korban mengatakan bahwa saat kejadian, di Jalan Perdana Medan pada Selasa (24/7/2018) sekitar pukul 02.55. WIB beberapa waktu lalu.
Pengemudi ojek online Grab ini mengaku sedang dalam perjalanan untuk menjemput langganan di hotel di Danau Toba.
"Jadi saya sedang melintas di Jalan Perdana dan tiba-tiba di pepet oleh dua sepeda motor dan dicabut kunci sepeda motorku. Langsung cepat aku nalar ini pasti begal. Jadi ku sorong sepeda motor ke bank index nggak lama setelahnya salah satu tersangka mau nikam, tapi sarungnya jatuh," kata Diky saat menghadiri paparan kasus begal di Mapolrestabes Medan, Sabtu (18/8/2018)
"Sempat pelaku mau menikam jantung tapi saya menghindar. Dua kali jatuh, pas ketiga jatuh lagi, di keluarinnya lagi pisaunya. Baru saya ditikam di areal ketiak kiri secara membabi-buta hingga luka parah," sambungnya.
Masih kata Diky, nggak lama setelahnya sepeda motor Honda Beat dengan Nopol BK 4236 AGT warna hitam milikku dibawa lari ke arah kantor DPRD.
Sempat teriak tapi nggak ada yang nolong.
Namun yang paling disesalkan seorang satpam yang berdiri melihat kejadian, bukannya memberikan bantuan atau pun teriak, tapi malah ngumpet untuk menyelamatkan diri.
"Saya coba kejar, terakhirnya ada mobil saya stop di depan RS Siloam, rupanya di dalam orang Polda Sumut. Sempat kami kejar ke arah Mandala sama Aksara, Pancing dan Jermal," katanya.
"Tapi, karena darah keluar terus menerus dari arah ketiak kiri yang luka ditikam. Tiba-tiba saya pitam seperti gelap pandangan pas di rel kereta api komplek Asia Megamas. Lalu saya dilarikan ke RS Madani dan jam 05.00 WIB area luka dijahit dengan 17 jahitan di dalam dan 24 jahitan di luar dengan total 41 jahitan. Karena alami luka lebar menganga 15 centimeter dan dalamnya 6 centimeter," terang Diky.
Untuk sementara, lelaki yang sudah menikah dan memiliki satu anak ini, terpaksa rehat dari pekerjaannya sebagai pengemudi ojek online sembari menyembuhkan bekas luka yang dideritanya akibat ditikam menggunakan sangkur.
"Saya berpesan untuk kawan-kawan, keluarga dan tetangga agar lebih berhati hati lagi saat keluar malam. Tetap lihat kondisi dan situasi sekitar, terpenting hindari jalan-jalan sepi yang tidak ada penerangan. Karena saat kejadian saya berada dalam situasi jalanan sepi dan penerangan jalan yang kurang," imbau Diky.
Maraknya kejahatan jalanan yang sering disebut Begal, sangat meresahkan warga Kota Medan.
Apalagi para pelaku begal tak segan-segan melukai para korbannya, yang tak menyerahkan sepeda motor dan barang berharganya saat dibegal.
Akibatnya banyak korban pelaku begal, yang mengalami luka-luka karena mempertahankan sepeda motor dan barang berharganya saat dibegal.
Bahkan terkadang ada korban hingga meninggal dunia, dihajar oleh komplotan begal.
Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto saat memaparkan kasus Begal di Mapolrestabes Medan, mengaku bersyukur atas terungkapnya kasus kompolotan Cinai CS.
Karena dari kompolotan Cinai CS ini, diperoleh informasi bahwa kawanan begal ini sudah beraksi sebanyak 7 kali dengan TKP yang berbeda.
"Untuk komplotan Cinai CS ini, tidak ada lagi anggotanya, para komplotan sudah ditangkap semua," kata Dadang di Polrestabes Medan, Sabtu (18/8/2018)
"Mereka ini merupakan komplotan sadis yang tega melukai korban. Karena salah satu korban Diky Fadli Siregar (25) warga Jalan Kapten Muslim Gang Keluarga I, Medan, masih selamat setelah ditikam berulangkali membabi-buta menggunakan Sangkur, hingga alami 41 jahitan," teramg Dadang.
Lebih lanjut, Dadang menegaskan bahwa Polrestabes Medan dan jajaran akan terus konsen untuk memberantas para kawanan begal yang meresahkan warga masyarakat.
"Kita akan kejar terus berantas kawanan begal yang meresahkan warga, kalau melawan akan kita tindak tegas. Ini sekaligus peringatan. Siapapun yang coba-coba jadi begal di Medan, akan kami kejar," tegas Dadang. (*)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Ini Sosok Begal Komplotan Cinai CS Terkenal Keji Akhirnya Diringkus Polisi, Mereka Deretan Korbannya,