Menantu Terduga Teroris yang Ditangkap di Cirebon Ddiuga Sebagai Pelaku Penembak Polisi
Seorang dari tiga pelaku penembakan terhadap anggota PJR Ditlantas Polda Jabar, diduga adalah RS warga Kelurahan/Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon.
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Siti Masithoh
TRIBUNNEWS.COM, CIREBON - Seorang dari tiga pelaku penembakan terhadap anggota PJR Ditlantas Polda Jabar, diduga adalah RS warga Kelurahan/Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon.
Ketua RW 01 Kelurahan Harjamukti, Mayko Anwar saat ditemui Tribun Jabar di kediamannya, Minggu (26/8/2018) sore, membenarkan RS adalah warganya.
"Betul, yang bersangkutan memang warga sini. Dan masih tercatat sampai saat ini," kata Mayko Anwar.
Menurut Mayko, RS berprofesi sebagai penjual gorengan keliling dan tidak pernah berbaur dengan warga lainnya.
RS maupun keluarganya dikenal sebagai orang yang tertutup. Awalnya RS bukan warga Kelurahan Harjamukti, ia baru menjadi warga Harjamukti pada tahun 2016.
Setiap pagi, RS pergi untuk berjualan dan pulang saat sore hari. Setiap malam, RS pergi entah kemana.
"Sebulan sebelum peristiwa Bom Surabaya, RS sempat membawa istri dan anaknya pindah. Namun selang beberapa minggu kemudian, istri dan anaknya kembali pulang ke rumah, tanpa ditemani RS," kata Mayko.
Mayko mengatakan, ayah mertua RS yakni AS merupakan seorang terduga teroris yang ditangkap di Perumnas, Kota Cirebon pada Selasa (10/7/2018)
"Pandangan radikal RS kemungkinan ditularkan oleh ayah mertuanya itu," kata Mayko.
Setelah ayah mertuanya ditangkap, hingga saat ini RS belum kembali ke rumahnya.
Kabar RS menjadi pelaku penembakan polisi juga sudah diduga oleh warga di sekitar rumahnya.
Peristiwa penembakan terhadap dua anggota PJR Ditlantas Polda Jabar terjadi pada Jumat (24/8/2018) sekitar pukul 21.30 WIB di Km 224 Tol Kanci - Pejagan, Cirebon.
Akibat dari peristiwa tersebut anggota PJR mengalami luka tembak di bagian leher, dada, dan tangan.
Hingga saat ini, Polda Jabar terus melakukan penyelidikan dan memburu para pelaku.
Sementara itu, dua polisi tersebut masih menjalani perawatan medis.