Rumah Nyaris Ambruk Akibat Longsor, Pasangan Manula Mengungsi
Kejadian longsor itu sendiri terjadi pada Rabu (14/11) kemarin sekitar pukul 18.15 Wita, di jalan KS Tubun, Gang Jabal Nur II, RT 10, Samarinda Ulu.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan wartawan tribunkaltim.co, Christoper D
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Rumah sepasang manula di Samarinda terandam ambruk akibat tanah longsor.
Kejadian longsor itu sendiri terjadi pada Rabu (14/11) kemarin sekitar pukul 18.15 Wita, di jalan KS Tubun, Gang Jabal Nur II, RT 10, Samarinda Ulu.
Longsor terjadi tepat dibagian belakang rumah nomor 4 milik Benidictus Suyatno (76). Tana longsor diduga akibat hujan deras yang mengguyur Samarinda sejak Minggu (11/11) dan Selasa (13/11).
Akibatnya, turapan yang dibuat olehnya rusak, yang berdampak terhadap bagian belakang rumahnya rusak, tampak kaca jendela bagian belakang rumah pecah.
"Bergesernya pelan-pelan, tadi malam (14/11) masih bergerak. Sekarang tanah sudah mepet ke dinding rumah," ucap pensiunan PNS Dinas Pendidikan (Disdik) itu kepada TRIBUNKALTIM.CO, Kamis (15/11/2018).
Lanjut dia menjelaskan, dirinya telah tinggal di rumah tersebut sejak 1987, dan telah menurap bagian belakang rumah yang memiliki kemiringan cukup curam sejak 1978.
"Diturap pake kayu sejak 1978, sudah juga kami buat aliran air, tapi tetap longsor," jelasnya.
Longsor itu sendiri telah terjadi untuk kedua kalinya, yang membuat dirinya bersama istri dan seorang anaknya terpaksa mengungsi terlebih dahulu.
"Ngungsi dulu ke rumah menantu. Ini mau diperbaiki saja, nanti kalau sudah aman kembali lagi," ujarnya.
Sementara itu, Plh Kepala BPBD Kota Samarinda, Adji Syarif Hidayat menjelaskan, pihaknya telah melakukan tindakan awal berupa evakuasi penghuni rumah, beserta perabotan rumah tangga milik korban.
Bahkan, pihaknya telah menawarkan untuk sementara tinggal di rusunawa, pasalnya tanah labil dan membahayakan penghuni rumah.
"Kita sudah tawarkan untuk tinggal sementara di rusunawa. Tanah yang longsor ini tanah urukan yang dipondasi," ucapnya.
"Saat ini masih labil dan belum padat, cukup membahayakan, jadi penghuni rumah harus mengungsi terlebih dahulu," tambahnya.
Guna longsoran tidak semakin melebar, pihaknya menutup terlebih dahulu titik longsor, agar tanah tidak semakin bergeser saat terjadi hujan. (*)