Tega Bakar Hidup-hidup Teman Sendiri, Benjonson Terancam Pidana Berat ini
Tak berhenti sampai disitu, setelah terkapar korban lalu di siram pakai bensin oleh tersangka dan kemudian disulut menggunakan korek
Editor: Hendra Gunawan
"Saya tegur dia, mau kemana bang Pay ganteng kali. Dijawabnya biasalah mau malam sabtuan. Aku heran kok dengaren dia pakai baju bagus dan stel garang. Karena dia biasa stel gembel, bajunya itu-itu saja. Sempat juga aku bertanya dalam hati ada apa ini," kata Andika di TKP, Sabtu (24/11/2018)
Ia menambahkan, setelah selesai Magrib dan menjelang Isya, korban jalan ke arah Jalan Raya. Dia di hampiri oleh tersangka, dan dipukul menggunakan martil dari arah belakang sebanyak 3 kali.
Tak berhenti sampai disitu, setelah terkapar korban lalu di siram pakai bensin oleh tersangka dan kemudian disulut menggunakan korek hingga Pay terbakar.
Masih kata Andika, pelaku sempat dikejar oleh warga tapi tidak dapat. Korban ini merupakan salah satu anggota Organisasi Masyarakat (Ormas) di wilayah Percut Seituan.
"Pelaku ini baru keluar penjara dan baru tiga hari berada di sini," ujar Andika.
Lebih lanjut, Andika menjelaskan bahwa Pay merupakan orang yang baik, walaupun dalam cara berpakaian selalu berpenampilan urakan dan hanya memakai baju itu-itu aja setiap harinya.
"Makanya pas aku lihat dia pakai kemeja warna cokelat tangan pendek dan pakai sepatu, heran juga. Karena belum pernah aku lihat dia serapih itu. Mungkin itu tanda-tanda sebelum dia pergi. Karena dengaren dia rapih, pas jalan kedepan jalan rupanya sudah nggak ada," ungkap Andika.
Orangnya pokoknya ramah dan bisa dibilang preman, tapi bukan preman yang suka merusuhi warga sini. Karena suka melawak dia, lucu orangnya. Seram-seram lugu modelnya. Kalau ditegur juga selalu jawab dan kadang pas ada yang minta pertolongan dia mau bantu. Jujur, nggak nyangka aku bang Pay meninggalnya dengan cara begitu," sambungnya.
Sementara itu, warga sekitar lainnya Suryadi (43) mengaku saat melihat Pay sudah dalam kondisi terbakar, ia beserta warga lainnya berusaha untuk memadamkan api.
"Kita berulangkali menyiramkan air hingga api padam. Korban sempat teriak minta tolong, Allah, Allah," ungkap Suryadi.
"Korban ini aslinya tinggal di Desa Tumpatan Nibung Gang Tanom Kecamatan Batang Kuis. Cuma sehari-harinya sering main disini, karena dia juga kalau malam jaga toko. Pokoknya kalau bersosialisasi korban bagus dan tidak pernah ada masalah," tutup Suryadi.
(cr9/tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Motif Pelaku yang Tega Membakar Teman Sendiri Hidup-hidup Hingga Terancam Hukuman Mati