Kepencut Motor Listrik di Taiwan, Khofifah Ingin ITS dan Poltera Madura Buat Serupa di Jatim
ITS dan Politeknik Negeri Madura diharapkan bisa menghasilkan teknologi aplikatif yang ramah lingkungan dan hemat energi di Jawa Timur.
Editor: Sugiyarto
Motor listrik cerdas ini dijual ke pasar dengan harga sekitar Rp 30 juta. Dan setiap bulannya diwajibkan untuk membayar uang perawatan untuk Go Station.
Menurut Khofifah teknologi ini sangat inovatif untuk bisa diterapkan di Jawa Timur. Khususnya dalam meningkatkan kualitas udaha di perkotaan dan juga menghemat energi.
"Mudah-mudahan ke depan kita bisa membangun partnersip antara lain dengan Gogoro dan kemudian anak bangsa bisa meningkatkan kualitas kemampuan teknologinya," kata Khofifah.
Tidak hanya itu, motor listrik Gogoro ini juga menggunakan kontrol dengan aplikasi android.
Untuk mengetahui Go Station untuk mengganti baterai motor listrik, pengguna bisa mengecek lewat aplikasi smartphone.
Begitu juga untuk mengetahui dimana scooter digunakan juga terlacak dari aplikasi android.
"Ke depan, tekonologi harus ramah lingkungan, harus hemat energi. Di Jawa Timur, kita punya ITS, kita punya Politeknik Negeri Madura, kuakitas teknologi kita harus ditingkatkan, maka harus ada bertemu bersama," kata Khofifah.
Oleh sebab itu, menurutnya, partnership berupaya exchange student ke taiwan menjadi hal yang penting.
Termasuk agar anak-muda Jatim bisa ke kantor Gogoro yang sudah bisa memberikan teknologi yang baik untuk masyarakat.
Sementara itu, Irene Lu selaku Director, Bussiness Development Gogoro mengatakan bisnis utama dari perusahaannya adalah soal energi.
Perusahaan yang lebih dulu lama mengembangkan ponsel pintar HTC ini mengatakan bahwa perusahaannya ingin mengembangkan teknologi yang bisa bermanfaat bagi masyarakat dan negara.
"Saat ini kita sudah ada 120 ribu kendaraan yang digunakan di Taiwan. Dan sudah ada sebanyak 50 stasiun pengisian baterai di Taiwan," kata Irene. Stasiun itu ditempatkan di berbagai lokasi termasuk di layanan publik.
Pengembangan kendaraan motor listrik ini terus dilakukan dan diupayakan untuk bisa lebih banyak diminati masyarakat. Namun semua itu dilakukan dengan titik poin manfaat untuk bermanfaat bagi lingkungan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.