5 Fakta Asep Yaya, Bocah Bandung Barat yang Bernafas Mengeluarkan Suara Peluit
Terdapat lima fakta terkait Asep, bocah yang bernafas mengeluarkan suara peluit akibat tak sengaja menelan peluit sepanjang tiga sentimeter.
Penulis: Vebri
Editor: Fathul Amanah
Bunyi peluit di tubuhnya itu menjadi penyebab ejekan tersebut.
Subandi sudah membujuknya berkali-kali untuk bersekolah, namun Asep tetap tak ingin bersekolah.
"Sekolah juga malu kalau kecapekan bunyi. Enggak sekolah udah satu bulan, kadang sekolah satu minggu dua kali. Dibujuk juga susah," tuturnya.
Meski begitu, Asep tetap bermain dengan teman-temannya dengan normal.
"Kalau main ya main sama teman-temannya, seperti biasa," katanya.
5. Operasi berhasil akibat dituntun suara peluit
Sementara itu, Kepala KSM Ilmu Kesehatan RSHS Bandung Dr Lina Lasminingrum, Sp,THT-LK, mengatakan, Asep tiba di RSHS Bandung Rabu (19/12/2018) siang sekitar pukul 14.00 WIB.
Menurutnya, posisi peluit tersebut bersarang di percabangan utama dari jalan udara pada sistem pernapasan alias bronchus Asep.
"Peluitnya bersarang di percabangan utama dari bronkus kiri," kata Lina.
Untuk mengeluarkannya, dokter perlu melakukan observasi selama sehari.
Pasalnya, peluit yang tertelan itu tidak terlihat pada proses rontgen.
Dokter berhasil mengangkat benda yang terbuat dari plastik itu pada Kamis (20/12/2018).
Dokter bersyukur, benda berukuran kecil yang bersarang di kedalaman 18 cm di percabangan utama dari bronkus kiri Asep tak sampai menutup saluran pernafasannya.
Namun, bunyi peluit yang dikeluarkan Asep melalui tarikan nafasnya itu membantu tim untuk memperkirakan letak peluit yang bersarang dalam bronchus pasiennya.
"Untungnya ini peluit, jadi ada bunyinya. Bunyinya sendiri yang memberikan arahan kepada kami dimana posisinya," ungkap Lina.
Peluit tersebut, lanjutnya, berada di kedalaman 18 sentimeter di percabangan utama dari bronchus kiri Asep.
(Tribunnews.com/Vebri)