2.121 Warga Gowa Mengungsi Akibat Banjir dan Tanah Longsor
upati Gowa Adnan Purichta Ichsan mengatakan jumlah pengungsi mencapai 2.121 orang akibat banjir dan tanah longsor yang menerjang Kabupaten Gowa, Selas
Editor: Anita K Wardhani
Berdasarkan informasi, pada pukul 19.11 WITA debit air mencapai 101,87 Meter.
Dan terbaru debit air turun 101.79 meter pada pukul 22.03 WITA.
Menurut Rini Bendungan Bili-bili terus terkontrol. Meluapnya air Sungai Jenneberang tidak sepenuhnya disebabkan debit air dari Bendungan Bili-bili. Sungai Jenelata juga menjadi penyebab meluapnya air.
Rini menyebutkan jika air dari Sungai Jenelata yang ada di Desa Tanakaraeng, sangat susah di prediksi.
"Luapan air sungai yang terjadi di Jembatan Kembar itu ada dua sumbernya. Bili-bili dan Sungai Jenelata. Jenelata ini susah diprediksi," katanya
Warga Dusun Pattiro Minta Tolong
Belasan warga di Dusun Pattiro, Desa Pattalikang, Kecamatan Manuju, belum ditemukan akibat tanah longsor yang terjadi, Selasa (22/12/2019).
Informasi warga setempat, Riswandy, warga lainnya kini berharap secepatnya ada bantuan tim datang.
"Informasi ketua RT nya, ada 19 jiwa korban longsor belum ditemukan. Mereka berharap cepat ada tim untuk cari warga hilang," katanya, Rabu (23/12/2019).
Selain warga, kurang lebih 18 rumah juga tertimbun longsor.
Dusun Pattiro merupakan lokasi bencana yang dekat dengan Bendungan Bili-bili. Selain Jembatan Moncongloe yang putus akibat derasnya luapan air sungai.
Kini warga yang rumahnya rawan longsor untuk sementara mengungsi di masjid.
Tapi warga yang aman rumahnya tetap tinggal.
Akses kesana tertutup dikarenakan Jembatan Lemoa putus dan longsor dan di Batu Songko.
Kapolres Gowa AKBP Shinto Silitonga mengatakan, sebanyak sepuluh warga tertimpa Longsor dan belum ditemukan hingga kini, Rabu (23/1/2019).
Longsor diketahui menerjang Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa, Selasa (22/1/2019) kemarin.
Hal itu disampaikan oleh Kapolres Shinto dalam rapat Koordinasi Penanganan Bencana di Baruga Pattingalloang Kantor Bupati Gowa, Jl. Masjid Raya, Rabu pagi. Rapat ini dihadiri oleh Bupati Gowa, berserta jajaran Pemkab Gowa, Dandim dan tim Basarnas.
"Berdasarkan informasi yang kami kumpulkan, 10 orang tertimbun Longsor di Manuju," kata Shinto di hadapan peserta rapat koordinasi.
Shinto menyampaikan, proses evakuasi belum bisa dilakukan secara optimal lantaran keterbatasan alat berat. Belum lagi, akses jalan terputus akibat Jembatan penghubung antara Desa Tanakaraeng dengan Desa Moncongloe terputus.
"Beberapa akses jalan terputus, padahal jalan sangat vital bagi masyarakat. Terkhusus di Manuju masih terputus, harus memutar ke hutan. Kita butuh alat berat, agar tidak menghambat kegiatan evakuasi kita," papar alumni Akpol 1999 ini.
Sementara itu, Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan mengatakan, tim gabungan ada diterjunkan untuk melakukan evakuasi bencana ini ke berbagai titik. Titik ini merupakan gabungan dari Pemkab, Polres, Kodim, Basarnas serta tim relawan.
"Kami membentuk tim yang terdiri atas tiga, hari ini kita akan turun melakukan evaluasi ke lokasi-lokasi bencana untuk memberikan bantuan," kata Adnan.
Lebih dekat dengan Tribun Timur, subscribe channel YouTube Kami:
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Kondisi Terkini Bendungan Bili-bili, 2.121 Warga Mengungsi, Warga Dusun Pattiro Gowa Minta Tolong,