'Jasa' Hubungan Sesama Jenis Tak Dibayar, Lelaki Berondong Bunuh Juragan Keripik, Ini Kronologinya
Haryanto diduga kuat meninggal dunia akibat mengalami cidera pada kepala bagian kanan yang diduga abakit hantaman benda tajam.
Editor: Hendra Gunawan
Dimana korban Haryanto diduga kuat meninggal dunia akibat mengalami cidera pada kepala bagian kanan yang diduga abakit hantaman benda tajam.
Selain itu di lokasi kejadian, polisi mengamankan baju dan seprai milik korban yang berlumuran darah.
Serta cangkul yang juga terdapat bercak darah kering di dalam garasi rumah korban.
Baca: Nenek Katinem Diduga Tewas Karena Motif Asmara, Polisi Curigai Pria yang Dekat dengan Korban
Sekitar empat orang warga setempat yang telah dimintai keterangan oleh pihak kepolisian sebagai saksi.
Baca: Barongsai dan Ritual Tandu Pisau Warnai Peringatan Penghormatan Dewa Langit di Tangerang
Dan juga pihak kepolisian memperoleh informasi dimana sebelum kejadian pembunuhan, korban sempat menerima tamu dan menginap.
Dimana ada tiga orang tamu. Dari tiga orang tamu menginap ternyata ada terduga pelaku pembunuhan yakni AP asal Pontianak.
Selain itu yakni dua orang remaja warga Sui Kunyit namun pada malam sebelum ditemukan korban Haryanto tak bernyawa itu.
Namun dua orang remaja asal Sui Kunyit tersebut sekitar pukul 21.00 WIB pulang.
Hanya AP yang menginap di rumah korban.
Namun saat korban ditemukan tak bernyawa, AP menghilang bersama sepeda motor korban Aerox yang masih baru.
Sudah Cerai
AP merupakan warga Jl Harapan Setia, Kelurahan Sui Asam Kecamatan Sui Raya, Kabupaten Kubu Raya (KKR) Kalbar.
Tersangka kasus pembunuhan tersebut sudah diamankan di Mapolda Kalbar.
Adapun korban, Haryanto ditemukan dalam keadaan tak bernyawa oleh karyawannya Misda (35).
Dimana saat itu Misda yang biasa bekerja sebagai pengupas pisang, ingin melaksanakan aktivitas seperti biasanya.
Saat itu melihat korban sudah tak bernyawa di dalam kamar korban.
Sontak membuat Misda panik dan keluar memanggil warga yang lewat.
"Saya mau bekerja seperti biasa, lihat bapak (korban-red) didalam kamar sudah berdarah. Lalu saya keluar dan panggil orang," terangnya.
Saksi lainnya yang merupakan tetangga korban, Sudarso mengetahui korban telah meninggal dari Misda yang berteriak histeris.
Baca: Siswi SD yang Dihukum Push Up karena Belum Bayar SPP Kini Pindah Sekolah
"Pertama kali karyawan korban, Misda yang menemukan, dimana Misda mau bekerja. Dan masuk melalui pintu garasi yang sudah terbuka, pada saat dilihat kamar korban juga sudah terbuka, dan didapati korban sudah bersimbah darah, lalu dia keluar dan berteriak histeris," jelas Sudarso
Sudarso mengatakan korban ditemukan sekitar pukul 14.30 WIB, saat itu memang waktu untuk karyawan bekerja.
"Jumlah karyawannya sih ada 6 orang, tapi tergantung pesanan yang ada. Kalau banyak bisa lebih dari itu karyawan yang bekerja, kalau sepi biasa 2 atau tiga orang jak," ujarnya.
Sehari sebelum kejadian, Sudarso menuturkan dirinya masih sempat berbincang dengan korban.
"Semalam habis isya masih sempat ngobrol, karyawan pun masih ada yang bekerja. Karena pekerja memang beraktivitas di depan rumah, pegawai bekerja memang dari 14.30 sampai malam biasanya," terangnya.
Sudarso menuturkan korban tinggal dirumah tersebut sendirian, tidak ada keluarga yang menemani.
"Dia sudah nikah dan punya anak satu, tapi sudah lama cerai. Anaknya ikut istrinya, ini juga rumah belum lama dia beli," katanya. (Ferryanto)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.