Anggota Geng 69 yang Dikenal Sadis dan Meresahkan Menangis di Depan Orang Tua, Ini Fakta-faktanya
Ketiganya diamankan di Taman Tirto Agung Banyumanik, Kota Semarang, oleh polisi, Selasa (5/2/2019) pukul 02.00 WIB.
Editor: Hendra Gunawan
5. Motif anggota geng
Stelah diperiksa polisi, motif anggoat geng tersebut yakni mencari jati diri.
"Motifnya dari hasil pemeriksaan mereka mencari jati diri. Seolah-olah Geng 69 ini diakui oleh geng-geng yang lain. Mencari bendera," katanya.
Akibat tindakannya, mereka dikenakan pasal 170 KUHP karena secara terang-terangan dan bersama-sama menggunakan kekerasan terhadap orang atau barang.
Ancaman hukuman yang diberikan lima tahun enam bulan kurungan.
"Mereka komunikasi lewat medsos, melakukan pertamuan. Di suatu tempat mereka akan melakukan suatu perkelahian. Mereka sistimnya nomaden atau berpindah-pindah," katanya.
Dalam penangkapan ini, polisi turut mengamankan enam buah sepeda motor dan tujuh bilah senjata tajam berjenis clurit dan pedang.
Satu di antara pelaku yang ditangkap, YRK mengaku ikut terlibat geng ini karena diajak temen tongkrong.
Ia mengaku ikut membacok korban di Sambiroto Raya hari minggu kemarin.
"Melukai satu kali, pakai bulan sabit (clurit). Sebelumnya berkumpul sambil minum alkohol," katanya.
Pemuda yang ditembak petugas di kaki kanannya ini mengaku terlibat aksi pembacokan karena solidaritas antar sesama teman.
"Suka tawuran. Intinya untuk kekuasaan," ucapnya.
6. Polisi panggil orang tua anggota geng
Para anggota kelompok remaja bermotor Geng 69 Semarang menangis di hadapan orangtua dan keluarga masing-masing.