Korban Kecelakaan Panther Tabrak Truk Masih Terhitung Satu Kerabat
Banyak keluarga yang tak percaya, perjalanan menjenguk orangtua akan berakhir seperti ini.
Editor: Eko Sutriyanto
![Korban Kecelakaan Panther Tabrak Truk Masih Terhitung Satu Kerabat](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/panther-kecelakaanna.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, PROBOLINGGO - Amir Mahmud tak kuasa menahan tangisnya.
Turun dari mobil yang disewa bersama keluarga lainnya dari Lumajang, matanya tampak merah.
Kemungkinan ia sudah menangis sejak mendengar kabar duka yang menimpa keluarganya.
Ia merupakan perwakilan keluarga dari Lumajang yang menjemput enam anggota keluarganya yang meninggal dalam kecelakaan maut di Jalan Raya Probolinggo - Banyuwangi, Desa Tanjung, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, Sabtu (23/3/2019) pagi.
Amir datang bersama sejumlah kerabatnya.
Ia tak menyangka kerabat dekatnya, Samsi, sopir mobil panther Nopol N 1037 YD ini akan mengalami kecelakaan, bahkan sampai meregang nyawa.
"Baru saja cerita kalau kangen sama ayahnya di Desa Sokaan, Kecamatan Krejengan, Probolinggo. Dia (Samsi) ingin menjenguk ayah, karena kabar terakhir ayahnya sakit," katanya.
Baca: Alasan Bule Swiss Pilih Bersuamikan Reino Barack Dibandingkan Ariel Noah
Ia pun menjelaskan, akhirnya Samsi bercerita ke keluarga besar dan menawarkan siapa yang mau ikut ke Krejengan.
Tanpa disangka, banyak orang yang mau ikut ke Krejengan, sehingga terpaksa diajak semua.
"Totalnya 11 orang, tapi yang 4 itu kecil-kecil masih anak - anak. Ya tidak ada firasat apa - apa. Ya sudah mereka berangkat , ya sudah, rencananya setelah menjenguk ayahnya mau jalan - jalan di Kraksaan," jelasnya.
Ia menyebut, keluarga besarnya sangat terpukul dengan kabar duka ini.
Banyak keluarga yang tak percaya, perjalanan menjenguk orangtua akan berakhir seperti ini.
"Tadi sudah banyak yang tak kuat menahan duka. Sudah ada beberapa yang pingsan dan tak kuat menahan duka," urainya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.