Korban Banjir Bandang di Desa Titi Pasir Aceh Tenggara Dilanda Kelaparan
Sedikitnya 12 rumah rusak dan enam rumah lainnya terendam lumpur akibat banjir bandang yang menerjang kawasan itu
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Serambi Indonesia Asnawi Luwi
TRIBUNNEWS.COM, ACEH - Korban banjir bandang di Desa Titi Pasir, Kampung Baru dan Pasar Puntong, Kecamatan Semadam, Aceh Tenggara (Agara), mulai dilanda kelaparan karena Dinas Sosial Pemkab Agara belum membuka dapur umum bagi korban banjir bandang.
Sampai pukul 12.00 WIB siang ini, korban banjir belum diberikan makan sehingga korban harus membeli makan sendiri.
"Kalau ada yang mau menyumbangkan makanan kami siap menerimanya," kata salah korban banjir bandang kepada Serambinews.com, Jumat (29/3/2019).
Penanganan korban banjir bandang sangat lamban pemberian untuk makanan maupun minuman.
Sedangkan jalan yang tertimbun bebatuan dan lumpur sudah ditangani pihak PT Gala Fila Mandiri Kutacane.
Akses jalan nasional yang menghubungkan Aceh Tenggara ke Provinsi Sumatera Utara mulai lancar.
Seperti diberitakan sebelumnya, puluhan korban banjir bandang di Desa Titi Pasir, Kampung Baru, dan Pasar Puntong, saat ini membutuhkan dapur umum.
Karena sedikitnya 12 rumah rusak dan enam rumah lainnya terendam lumpur akibat banjir bandang yang menerjang kawasan itu.
Saat ini, korban banjir bandang di tiga desa dalam Kecamatan Semadam, Aceh Tenggara ini harus mencari makanan di tengah kepanikan akibat bencana tersebut.
"Belum ada disediakan dapur umum. Kami harus cari makan sendiri dan membersihkan rumah dari genangan lumpur dan sampah sisa banjir lainnya," ujar Jumadin, korban banjir bandang di Desa Pasar Puntong, kepada Serambinews.com, Jumat (29/3/2019).
Untuk diketahui, Desa Titi Pasir, Kampung Baru, Pasar Puntung, Kecamatan Semadam, Agara, diterjang banjir bandang, Kamis (28/3/2019) malam pukul 21.30.WIB.
Kayu gelondongan, bebatuan dan lumpur yang terbawa banjir, berserakan di jalan dan rumah warga.
Selain tiga desa tersebut, desa lainnya seperti Desa Lawe Ijo, Desa Kuning dan sekitarnya juga dilanda banjir genangan dan ratusan rumah terendam.
Ketinggian air di jalan nasional di Desa Kuning saat ini mencapai 60 centimeter. Sehingga menghambat arus lalu lintas.