Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sosok Untung Pranoto, Mantan Preman yang Kini Berpangkat Letnan Kolonel Setelah 17 Kali Naik Pangkat

Sosok Letkol Untung Pranoto jadi legenda yang unik dalam sejarah Kopassus karena latar belakangnya yang dikenal sebagai mantan preman.

Editor: Fitriana Andriyani
zoom-in Sosok Untung Pranoto, Mantan Preman yang Kini Berpangkat Letnan Kolonel Setelah 17 Kali Naik Pangkat
Puspen TNI/Puspen TNI
Ilustrasi Kopassus - Tanpa perlu mencari nama, prajurit Kopassus sudah terkenal seantero penjuru dunia. Prajurit Kopassus bagaikan hantu-hantu bagi musuh negara. Imbuh Panglima TNI. (Puspen TNI) 

Di bawah pimpinan Letnan Poniman Dasuki, Pratu Suparlan dan anggota lainnya  berpatroli di garis rawan musuh, yakni di pedalaman hutan bumi Lorosae.

Lokasi tersebut dikenal sebagai tempat bermukimnya para pengacau alias pemberontak bengis, yang dijuluki Fretilin si 'krebo hutan'.

Baca: Detik-detik Kopassus Bebaskan Kapal Sinar Kudus di Somalia, SBY Sampai Sebut Taruhannya Besar

Seperti membangunkan macan yang tertidur, satu unit anggota Kopassus ini pun dicegat oleh gerombolan pengacau.

300 orang Fretilin membawa senjata, disertai senapan serbu, dan pelontar granat.

Maka terjadilah pertempuran sengit antara Kopassus dengan Fretilin.

Jumlah anggota Kopassus yang kalah banyak dari para pengacau itu, membuat mereka kerepotan.

Ditambah lagi, cuaca ekstrem melanda di tengah sengitnya baku tembak.

Berita Rekomendasi

Dihujani dengan tembakan yang membabibuta, semakin membuat anggota Kopassus semakin terdesak.

Parahnya lagi, mereka sudah terjepit karena di belakangnya terdapat jurang curam.

Sebanyak tujuh anggota Kopassus pun berguguran terkena serangan.

Terpaksa Letnan Poniman pun memberi perintah untuk mundur.

Melihat kondisi medannya, mereka hanya memiliki satu jalan keluar, yakni melalui celah bukit yang ada di sekitar mereka.

Baca: Kopassus Masuk MURI setelah Kibarkan Bendera Merah Putih Raksasa di Udara

Sayangnya, kepungan Fretilin yang terus mendesak itu dinilai tak memungkinkan untuk pelarian mereka.

Akhirnya, Pratu Suparlan pun turun tangan.

Halaman
1234
Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas