Dua Teroris yang Ditangkap Polisi Malaysia Diketahui Pernah Mengintai Gereja di Yogya
Dua teroris yang ditangkap kepolisian Malaysia, pernah berlatih merakit bom kepada kelompok JAD di Yogyakarta dan pernah mengintai gereja.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM - Kepolisian Malaysia menangkap tiga terduga teroris yang tergabung dalam ISIS, Selasa (14/5/2019) lalu. Satu di antaranya adalah warga negara Indonesia (WNI).
Kepala Kepolisian Malaysia, Jenderal Abdul Hamid Bador mengatakan dua warga Malaysia dan satu orang WNI ditangkap di Kedah dan Selangor.
Abdul Hamid mengidentifikasi dua warga Malaysia yang ditangkap bernama Muhammad Syazani Mahzan dan petani Muhamad Nuurul Amin Azizan.
Dua teroris tersebut menurut kepolisian Malaysia, pernah berlatih merakit bom kepada kelompok Jemaah Ansharut Daulah (JAD) Indonesia di Yogyakarta.
"Kedua tersangka, berusia 27 tahun. Sebelumnya pernah mengikuti pelatihan perakitan bom yang dilakukan oleh kelompok teror Indonesia, Jemaah Ansharut Daulah Indonesia di Yogyakarta dengan seorang militan lain yang ditangkap pada bulan November tahun lalu," jelas Abdul Hamid.
Dia menambahkan para tersangka telah belajar untuk menghasilkan bahan kimia Triacetone Triperoksida (TATP) yang digunakan untuk membuat bom berskala besar dan bom mobil.
Baca: BPN akan Demo Damai 3 Hari Berturut-turut Minta Diskualifikasi Pasangan Jokowi-Maruf
Sayang, Kepolisian Malaysia tidak menyebutkan berapa lama dua tersangka asal Malaysia itu datang, berada dan meninggalkan Yogyakarta.
"Mereka berdua pernah mengintai beberapa gereja di Yogyakarta untuk menjadi sasaran. Muhammad Syazani juga telah merencanakan untuk melancarkan serangan bom bunuh diri di sebuah rumah ibadah non-Muslim di Malaysia," katanya.
Sedangkan WNI yang ditangkap adalah seorang buruh bernama Nuruddin Alele alias Fatir Tir (34), ditangkap di Banting, Selangor.
WNI ini disebut sebagai anggota sel 'kawanan serigala' ISIS yang akan beraksi saat bulan Ramadan ini.
"Dia telah terkena ideologi ISIS di Irak dan Suriah selama lima tahun penahanan di Surabaya, Indonesia. Dia juga merencanakan serangan terhadap rumah ibadah non-Muslim di Lembah Klang," jelas Abdul Hamid.
Baca: Elite Demokrat, PAN, dan PKS yang Menentang Sikap Prabowo Subianto Jelang 22 Mei
Menurut Abdul Hamid, kedua tersangka asal Malaysia bernama Muhammad Syazani Mahzan (27) dan Muhamad Nuurul Amin Azizan (27) yang disebut sebagai pakar bom ini, pernah melakukan pengintaian terhadap sejumlah gereja di Yogyakarta.
"Kedua tersangka telah meninjau sejumlah gereja di Yogyakarta, Indonesia untuk melancarkan serangan," kata Abdul Hamid.
Penangkapan ini dilakukan Kepolisian Malaysia menyusul kejadian sebelumnya saat penangkapan empat orang terduga teroris, dua etnis Rohingya, seorang Indonesia dan warga Malaysia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.