Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pasutri di Tasikmalaya Pamer Adegan Ranjang pada Anak-anak, Dipungut Biaya hingga Pelaku Kabur

Fakta pasutri di Tasikmalaya pamer adegan ranjang di depan anak-anak, dipungut biaya hingga pelaku melarikan diri.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Pasutri di Tasikmalaya Pamer Adegan Ranjang pada Anak-anak, Dipungut Biaya hingga Pelaku Kabur
Campaign
Ilustrasi anak - Fakta pasutri di Tasikmalaya pamer adegan ranjang di depan anak-anak, dipungut biaya hingga pelaku melarikan diri. 

Fakta pasutri di Tasikmalaya pamer adegan ranjang di depan anak-anak, dipungut biaya hingga pelaku kabur.

TRIBUNNEWS.COM - Pasangan suami istri (pasutri) muda, ES (24) dan LA (24), di Desa/Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat membuat warga sekitar merasa resah.

Pasalnya, ES dan LA mempertontonkan adegan ranjang mereka pada anak-anak yang tinggal di sekitar rumahnya.

Anak-anak yang menyaksikan hubungan ES dan LA diketahui rata-rata berusia 12 tahun.

ES dan LA melakukan aksi tersebut di dalam kamar kediaman mereka.

Baca: VIRAL di Instagram Oknum Grab Rampas HP Anak Kecil, Aksinya Terekam CCTV

Dirangkum Tribunnews dari berbagai sumber, berikut ini fakta pasutri di Tasikmalaya yang mempertontonkan adegan ranjangnya pada anak-anak :

1. Anak-anak dipungut biaya

Berita Rekomendasi

ES dan LA mematok harga bagi anak-anak yang ingin menonton adegan ranjang mereka.

Dilansir Kompas.com, anak-anak diminta membayar untuk bisa melihat adegan ranjang ES dan LA secara langsung.

Tak hanya uang, anak-anak ternyata juga bisa membayar menggunakan rokok dan mi instan.

Hal tersebut diungkapkan Ketua Komisi Perempuan Anak Indonesia (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto.

"Saat ini anak-anak belum bisa dimintai keterangan lebih lanjut."

"Tapi menurut pengakuan seorang anak katanya ada bayar pakai uang dikisaran Rp 5 ribu sampai Rp 10 ribu, pakai rokok, atau mi instan," jelas Ato saat ditemui Tribun Jabar, Selasa (18/6/2019).

2. ES dan LA bolehkan anak-anak merekam

Pasutri ES dan LA disebut-sebut sengaja mengumpulkan anak-anak untuk menyaksikan adegan ranjang mereka.

Baca: Teka-teki Gelar Limbad, Bagaimana Cara Dapatkan Honoris Causa (HC) atau Doktor Kehormatan?

"Informasi ini pun (soal ES dan LA, red) membuat geger warga sekaligus membuat resah."

"Sampai akhirnya kami pun mencari informasi lebih detail."

"Pasangan itu hanya memperbolehkan yang menontonnya anak-anak saja," ujar Ato, Selasa (18/6/2019), seperti dikutip dari Kompas.com.

ES dan LA ternyata memperbolehkan anak-anak merekam hubungan mereka.

Terkait hal tersebut, KPAID Kabupaten Tasikmalaya masih melakukan pendalaman terhadap motif ES dan LA.

"Kalau dari informasi warga peyebabnya tetap masalah klasik."

"Suami istri itu melakukan itu karena keterbatasan ekonomi."

"Tapi, hal itu sangat merusak dan menganggu psikologis anak-anak," tutur Ato.

Juga berfokus pada pemulihan psikis anak-anak yang menjadi korban.

Baca: Viral di Facebook Video Penampakan Ular Berjalan Lurus, Ini Penjelasannya

3. Aksi ES dan LA terbongkar, berawal dari informasi mulut ke mulut

Aksi tak bertanggung jawab ES dan LA terbongkar setelah seorang anak mengakui kebenaran mengenai pasutri muda tersebut yang beredar dari mulut ke mulut.

"Laporan ini berawal dari para orang tua yang resah dengan kelakuan suami istri tersebut."

"Awalnya hanya informasi mulut ke mulut, sampai akhirnya pengakuan dari anak-anak yang pernah menonton dan membenarkan kejadian tersebut," ungkap Ato Rinanto pada Kompas.com, Selasa (18/6/2019).

Miftah Farid, guru mengaji yang merasa resah dengan perbuatan ES dan LA, melaporkan kejadian tersebut pada KPAID.

Ia berharap KPAID bisa menindak ES dan LA sesuai hukum berlaku.

"Kami sudah melaporkan ke kepolisian dan meminta pendampingan proses hukum dan meminta pendampingan pemulihan psikis anak-anak dari KPAID Kabupaten Tasikmalaya," ujar Miftah saat datang ke Kantor KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (18/6/2019), seperti dilansir Tribun Jabar.

4. ES dan LA melarikan diri

Setelah menerima laporan, Ato Rinanto melakukan pengecekan langsung ke lokasi.

Dikutip dari Kompas.com, ES dan LA diketahui telah melarikan diri dan tak ada di rumahnya.

Baca: Penjahit Asal Tasikmalaya Ditemukan Meninggal Dalam Kontrakan di Manado

"Memang dari sejumlah keterangan warga santer bahwa anak-anak bisa menonton langsung adegan seks salah satu pasangan suami istri."

"Akan tetapi setelah kami cek ke lokasi tinggalnya, pasangan tersebut sudah melarikan diri," kata Ato, Selasa (18/6/2019).

Saat ini, pihak KPAID telah melaporkan kejadian tersebut ke polisi, ES dan LA tengah dicari untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas