Petani di Karo Sumut Tanam Ganja di Kebun Tomat, Awalnya untuk Obat, Lalu Tergiur untuk Menjualnya
Berawal dari niatnya menanam ganja sebagai obat, ia akhirnya menjualnya kepada orang yang menginginkan ganja tersebut.
Editor: Sugiyarto
"Udah di tanam 7 bulan lah, dua batang. Sebenarnya untuk pakai sendiri. Tapi karena udah banyak gini, kalo ada yang minta ku kasih. Harganya Rp 50.000 setiap kali orang beli. Aku makai ganja ini untuk ngobati sakit gula ku", ujar NG saat ikut melihat batang ganja yang dia tanam di ladangnya, Sabtu (15/06/2019).
2. Per paket dibanderol hingga Rp 100.000
Berdasar pemeriksaan polisi, dua batang ganja yang diamankan dari NG berumur sekitar tujuh bulan.
Ganja tersebut dijual seharga Rp 50.000.
"Menurut keterangan tersangka, dia telah menjual ganja ini ke teman seprofesinya dengan harga 50 hingga 100 ribu per paketnya", kata Kasat Res Narkoba Polres Tanah Karo, AKP Sopar Budiman, Sabtu (15/6/2019).
Seperti diketahui, penangkapan NG dilakukan setelah polisi menangkap AS (35), salah satu pengguna ganja.
Dari keterangan AS itu, polisi membongkar kebun ganja milik NG.
3. Awal terbongkarnya kebun ganja NG
Kecirugaan polisi berawal dari penanglapan salah satu pecandu ganja, AS, pada hari Jumat (14/6/2019) siang
Saat itu, menurut AKP Sopar, polisi melihat ganja milik AS masih basah. Polisi pun segera mengorek keterangan dari AS.
"Penangkapan ini berawal dari tertangkapnya AS yang memiliki ganja. Kita lihat ganjanya masih dalam kondisi basah, lalu kita melakukan pengembangan, dan kita tangkap NG. Dia mengaku menanamnya sendiri di ladang miliknya", ujar Sopar.
4. Mengaku untuk pengobatan diabetes
NG menjelaskan, saat menanam pertama kali ganja di ladangnya hanya untuk mengobati penyakit diabetes yang dideritanya.
Setelah itu, beberapa rekannya mengetahui dam membeli ganja dari NG.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.