Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Inilah Doa Terakhir Mantri Patra yang Ia Tulis Sebelum Meninggal saat Mengabdi di Pedalaman Papua

Mantri Patra sempat tuliskan doa sebelum meninggal dunia secara tragis saat menjadi petugas medis yang mengabdi di pedalaman Papua Barat, ini isinya!

Editor: Fitriana Andriyani
zoom-in Inilah Doa Terakhir Mantri Patra yang Ia Tulis Sebelum Meninggal saat Mengabdi di Pedalaman Papua
Facebook Hendrik Mambor/ Twitter @jayapuraupdate
Mantri Patra sempat tuliskan doa sebelum meninggal dunia secara tragis saat menjadi petugas medis yang mengabdi di pedalaman Papua Barat, ini isinya! 

Petugas medis dari Dinas Kesehatan Teluk Wondama ini berada di Kampung Oya sejak Februari 2019.

Ia adalah satu dari sekian tenaga kesehatan yang ditunjuk untuk memberikan pelayanan di daerah pedalaman.

Tidak ada akses jalan darat apalagi sarana telekomunikasi.

Wilayah di perbatasan antara Teluk Wondama dengan Kabupaten Kaimana ini hanya bisa dijangkau dengan berjalan kaki atau menggunakan helikopter.

Untuk mencapai pusat distrik di Naikere, warga setempat biasanya berjalan kaki selama tiga sampai empat hari.

Jalanan yang dilewati masih berupa jalan setapak menyusuri gunung dan lembah di tengah hutan belantara.

Baca: Akhirnya Berhasil Dievakuasi, Jenazah Mantri Patra Justru Alami Kesulitan untuk Dipulangkan

Baca: Detik-detik Terakhir Sebelum Ajal Menjemput Mantri Patra : Kapan Semua Berakhir

Pada awal Februari lalu, Mantri Patra bersama seorang rekannya diantar dengan helikopter ke Kampung Oya.

BERITA REKOMENDASI

Mereka dijadwalkan bertugas selama tiga bulan dari Februari hingga Mei untuk kemudian dijemput kembali diganti petugas berikutnya.

Hingga akhir Mei 2019 belum juga ada helikopter yang datang menjemput.

Persediaan bahan makanan berupa beras, minyak goreng yang dibawanya pada tiga bulan lalu pun telah lama habis.

Demikian pula stok obat-obatan, semuanya telah habis dipakai.

Namun, Patra yang tinggal seorang diri setelah temannya sesama perawat memutuskan turun ke kota Wasior dengan berjalan kaki memilih tetap bertahan.


Dia terus memberi pelayanan medis dengan kondisi apa adanya.

Hari terus berlalu, helikopter yang ditunggu tak juga tiba, namun kesetiaan Patra tetap tak luntur.

Halaman
1234
Sumber: Suar.id
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas