Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Peternak Ayam Gugat Datuk Penghulu Rp 1 M, Berawal dari Aksi Unjuk Rasa Akibat Serangan Hama Lalat

Kasus gugatan Rp 1 Miliar ini berawal dari aksi protes warga terkait peternakan ayam yang telah menyebabkan terjadinya serbuan hama lalat.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Peternak Ayam Gugat Datuk Penghulu Rp 1 M, Berawal dari Aksi Unjuk Rasa Akibat Serangan Hama Lalat
Serambi Indonesia/Rahmad Wiguna
Warga dari Kemukiman Saptajaya mendatangi PN Kualasimpang untuk memberi dukungan moril kepada Juparto yang menghadapi gugatan Rp 1 miliar, Rabu (10/7/2019). SERAMBINEWS.COM/RAHMAD WIGUNA 

Mukim ini memang kerap terimbas hama lalat, karena di beberapa titik terdapat peternakan ayam potong.

Datok penghulu di salah satu kampung menjelaskan serbuan lalat ini akibat aktivitas peternakan ayam di Mukim Saptajaya kembali dibuka.

Baca: 5 Kontroversi Salmafina Sunan yang Jadi Perbincangan, Mulai Dari Nikah Muda Hingga Pindah Keyakinan

Sebelumnya pemerintah daerah menghentikan sementara pasokan bibit ayam ke Mukim Saptajaya selama tiga bulan, terhitung mulai November 2018, karena ribuan lalat menyerbu warga hingga berbuntut protes.

Warga dari Kemukiman Saptajaya mendatangi PN Kualasimpang untuk memberi dukungan moril kepada Juparto yang menghadapi gugatan Rp 1 miliar, Rabu (10/7/2019). SERAMBINEWS.COM/RAHMAD WIGUNA
Warga dari Kemukiman Saptajaya mendatangi PN Kualasimpang untuk memberi dukungan moril kepada Juparto yang menghadapi gugatan Rp 1 miliar, Rabu (10/7/2019). SERAMBINEWS.COM/RAHMAD WIGUNA (Serambi Indonesia/Rahmad Wiguna)

"Ada beberapa kesepakatan yang dikeluarkan ketika itu, salah satunya pasokan bibit dihentikan sementara hingga peternak bersedia membersihkan kandang. Tapi cuma tiga bulan saja, Februari 2019 lalu aktivitas normal kembali," ujarnya.

"Warga tidak masalah dengan peternakan, karena sejumlah keluarga juga punya, tetapi maunya dibersihkan. Jangan untung saja yang dipikirkan, kenyamanan dan kesehatan tetangga juga harus dipikirkan," ujar dia.

Tujuh Tahun Tak Ada Solusi

Muspicam Rantau, Aceh Tamiang mengeluarkan kebijakan menutup sementara peternakan ayam potong di seluruh wilayah Kemukiman Saptajaya.

Berita Rekomendasi

Kebijakan ini diambil, seusai munculnya protes dari warga karena terserang lalat dan bau.

Protes ini disampaikan warga dengan berunjuk-rasa di Kantor Camat Rantau, pada Jumat (14/6/2019).

Selain berorasi, massa juga membentangkan spanduk yang meminta Muspicam meninjau ulang keberadaan peternakan ayam potong di wilayah mereka.

Baca: Rey Utami & Pablo Jadi Tersangka hingga Naik Mobil Tahanan, Hotman Paris Beri Pesan ke Pengacara

"Kalau memang tidak ada izinnya, kami meminta aktivitas peternakan di Saptajaya ditutup," kata Suratman, perwakilan warga.

Warga mengatakan peternakan ayam di lingkungan mereka tidak dikelola secara baik, sehingga menimbulkan limbah.

Bahkan, katanya, limbah itu telah menyebabkan tujuh kampung yang berada di Kemukiman Saptajaya diserang lalat dan bau, bahkan telah mematikan sejumlah usaha warung makanan.

Menurut Suratman, dampak negatif dari peternakan ayam potong ini sudah terjadi sejak tujuh tahun lalu.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas