Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tidur Sepulang Bermain, Bocah SD di Bogor Tewas Ditusuk Gunting Kakaknya Sendiri Hingga 2 Kali

Bocah SD berusia 10 tahun meregang nyawa di tangan kakaknya sendiri berinisial NS (29).

Editor: Sugiyarto
zoom-in Tidur Sepulang Bermain, Bocah SD di Bogor Tewas Ditusuk Gunting Kakaknya Sendiri Hingga 2 Kali
IST
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM - Bocah SD berusia 10 tahun meregang nyawa di tangan kakaknya sendiri berinisial NS (29).

MF yang merupakan warga Gang Kosasih, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor tewas seketika setelah sang kakak menghujamnya dengan gunting.

Saat itu, MF sedang tertidur pulas di ruang tamu usai bermain.

Berikut 5 fakta tewasnya bocah SD yang ditusuk kakaknya, yang dirangkum TribunnewsBogor.com (grup Tribun-Bali.com).

1. Pulang Bermain

Kapolsek Bogor Sleatan, Kompol Indrat Riyani Setiyani memastikan ada dua luka tusuk di tubuh bocah kelas 4 SD yang tewas dibunuh kakak kandungnya NS (29).

"Korban mengalami dua tusukan di dada, kondisinya saat kita ke rumah sakit dan mendapat keterangan dari pihak dokter korban sudah meninggal dunia," ujarnya.

Peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (11/7/2019) sekitar pukul 22.00 WIB saat korban sedang tidur diruangan TV bersama dengan pelaku.

Berita Rekomendasi

Tiba-tiba, korban berinisial MF (10) ditusuk oleh kakak kandunganya menggunakan gunting.

"Iya sedang tidur di ruang tamu, jadi pelaku dan korban posisinya kakak beradik, iya adiknya baru pulang main pas malam tadi, terus langsung ditusuk," kata Paman Korban, Deri Sukandi saat ditemui TribunnewsBogor.com di lokasi kejadian, Jumat (12/7/2019).

2. Pelaku Mengurung Diri di Kamar

Setelah melakukan pembunuhan, NS langsung mengurung di kamar.

Sementara, kakak kandung korban lainnya yang melihat MF sudah berlumuran darah langsung berteriak meminta tolong kepada warga.

"Iya jadi di dalam rumah ada kakaknya yang lain juga. Terus, pas dengar teriakan korban dia langsung minta tolong pas lihat adiknya ditusuk oleh kakaknya, langsung dibawa ke rumah sakit," katanya.

Meski sudah berusaha dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan petolongan korban yang masih berusia 10 tahun pun tidak bisa diselamatkan.

3. Stres Motor Hilang

Sebelum pembunuhan terjadi, NS diduga mengalami stres karena sepeda motornya hilang.

Paman korban, Deri Sukandi mengatakan dua hari lalu motor NS hilang digondol maling.

"Sebenarnya itu semalam (kejadian penusukan) mungkin kejadiannya (bermula) dari dua hari yang lalu, (NS) kehilangan motor, gak tau kemana kan dia yang pakai, mungkin pikirannya keguncang," katanya.

Selama ini, NS berprofesi sebagai tukang sol sepatu.

Gunting yang digunakan untuk membunuh adiknya juga sering dipakai untuk dirinya bekerja.

4. Penyakit Kejiwaannya Kumat

Akibat stres, diduga penyakit gangguan jiwa NS kembali kumat.

Deri menuturkan, NS memiliki riwayat gangguan kejiwaan.

NS juga masih rutin mengkonsumsi obat kejiwaan selama dua tahun terakhir.

"Sakitnya bukan turunan karena enggak ada riwayat dari keluarga yang sakit kejiwaan, jadi itu mah masalah pribadi dia sendiri, pernah dirawat juga dan dia juga rutin minun obat (penyakit kejiwaan) selama dua tahun," ujarnya.

Dari keterangan keluarga, Kapolsek Bogor Selatan Kompol Indrat Riyani Setiyani mengatakan bahwa NS pernah juga dirawat di rumah sakit jiwa tahun 2017 silam.

"Pelaku informasi dari pihak keluarga pernah mengalami stres ditahun 2017 pernah dirawat di runah sakit jiwa," katanya Jumat (12/7/2019) di Mapolsek Bogor Selatan

Maka dari itu Polisi akan membawa NS ke rumah sakit untuk dites kejiwaannya.

"Setelah ini kita rujuk ke rumah sakit jiwa untuk menentukan kejiwaan pelaku, jad hasilnya menunggu keterangan dari tim dokter RSJ," katanya.

5. Ibunya Sakit Stroke

Menurutnya paman korban dan pelaku, Deri saat kejadian penghuni rumah berteriak meminta tolong setelah melihat MR berlumuran darah setelah tubuhnya ditusuk oleh pelaku.

Sang ibu korban sedang sakit stroke.

"Jadi di dalam rumah itu tinggak tiga orang, pelaku, korban, dan kakak korban yang teriak waktu tau adiknya itu ditusuk sama kakaknya sendiri, terus dia keluar minta tolong tetangga, kalau ibunya lagi sakit," ucapnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, ibu korban saat ini tengah menderita sakit stroke.

Sementara itu Kapolsek Bogor Selatan Kompol Indrat Riyani Setiyani mengatakan pihaknya sudah mengamankan pelaku untuk menjalani pemeriksaan.

"Sehabis melakukan penusukan itu dia (pelaku) mengurung diri di kamar, kami juga sempat sulit mengamankan pelaku karena gunting masih dipegang oleh pelaku," katanya. (*)

Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul 2 Kali Ditusuk Gunting, Nyawa Bocah SD Ini Tak Bisa Diselematkan, Pelakunya Langsung Mengurung Diri, https://bali.tribunnews.com/2019/07/12/2-kali-ditusuk-gunting-nyawa-bocah-sd-ini-tak-bisa-diselematkan-pelakunya-langsung-mengurung-diri?page=all.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas