Menelusuri Jaringan Prostitusi Online di Metro Lampung: Gunakan Kamar Kos dan Bertarif Jutaan Rupiah
Ada yang menyiapkan kos, ada juga yang hanya bersedia di hotel. Tarif yang ditawarkan rata-rata berkisar Rp 350 ribu hingga Rp 500 ribu.
Editor: Dewi Agustina
Tribun kemudian mencoba aplikasi MiChat untuk mencari keberadaan penjaja cinta di Kota Pendidikan.
Dengan mengaktifkan tombol lokasi terdekat, dalam sekejap, profil para user langsung terurut mulai dari lokasi yang paling dekat dengan posisi pengguna hingga yang terjauh.
Dan benar, tidak sulit ternyata untuk membedakan antara akun pekerja seks online dan pengguna biasa.
Hari pertama percobaan, Tribun langsung terkoneksi dengan penjaja cinta yang hanya berjarak sekitar 300 meter dari lokasi akses.
Dara, bukan nama sebenarnya, mematok tarif sebesar Rp 400 ribu untuk jasa plus-plus sekali main.
Dengan sedikit negosiasi, wanita ini pun bersedia menurunkan harga.
"Bisa. Rp 350 ribu. Tempat di kos aku," ujarnya membalas chat.
Dari hari pertama hingga keempat menggunakan aplikasi MiChat, setidaknya Tribun mendapat tujuh respon akun penjaja cinta yang memberi harga terang-terangan berikut lokasi COD (Cash On Delivery).
Ada yang menyiapkan kos, ada juga yang hanya bersedia di hotel.
Baca: Aminah Siram Air Panas ke Tubuh Bahtiar Hingga Tewas, Cemburu Karena Suaminya Itu Menikah Lagi
Adapun tarif yang ditawarkan rata-rata berkisar Rp 350 ribu hingga Rp 500 ribu (setelah tawar menawar) untuk sekali kencan.
Sementara untuk layanan lebih lama atau LT, mulai dari harga Rp 800 ribu ke atas hingga jutaan.
Hasil penelusuran Tribun Lampung, setidaknya ada 11 akun yang menawarkan jasa esek-esek secara gamblang atau dengan mudah ditebak, mulai dari jarak terdekat (ratusan meter) hingga radius dua kilometer saat mengakses MiChat dari Taman Merdeka.
Rp 20 Juta Sebulan
Tribun lalu menelusuri para penjaja cinta sesaat ini dan berhasil mewawancarai Manja (bukan nama sebenarnya), salah seorang pekerja seks online yang menawarkan diri melalui MiChat.