Jadi Otak Pembunuhan Suaminya, Jamaliah Divonis 20 Tahun
Jamaliah adalah otak di balik pembunuhan pada Jazuli bin Ismail, penjual es campur yang juga suaminya.
Editor: Sanusi
Merasa tak enak hati, ulas Iptu Refki, Jamaliah kemudian masuk ke dalam kamar utama, tempat suaminya tidur. Jamaliah tersentak dan langsung histeris ketika menemukan suaminya bersimbah darah dengan leher tergorok.
Kemudian, isteri korban langsung keluar rumah berteriak minta tolong kepada tetangganya.
“Korban mengalami luka gorok di bagian leher kanan dan kiri sebanyak tiga kali yang mengakibatkan meninggal,” ucapnya.
Disebutkan dia, tak lama setelah mendapat informasi pembunuhan itu, Tim Reskrim bersama Inafis turun ke lapangan untuk proses penyelidikan dan mengumpulkan keterangan, serta barang bukti di lokasi kejadian.
Jasad korban selanjutnya dibawa ke RSUD Cut Meutia Aceh Utara untuk divisum. Baru setelah itu dibawa pulang kembali ke rumah untuk dikebumikan.
“Saat ini, polisi masih menyelidiki kasus ini, sehingga belum diketahui motif dari kejadian tersebut. Polisi juga sedang mengumpulkan keterangan dan barang bukti untuk mengungkap kasus tersebut,” tukas Kasat Reskrim.
Di sisi lain, Humas RSUD Cut Meutia Aceh Utara, Saiful kepada Serambi, kemarin, membeberkan, korban mengalami luka dari bawah bibir sampai ke bawah telinga sebelah kanan dengan ukuran 18x5x3 cm.
Selain itu, korban juga mengalami luka sayatan di leher, dada, pipi, serta dagu.
“Korban juga mengalami luka lecet di bawah lutut kiri. Jadi, ada tujuh titik ditemukan luka pada tubuh korban,” papar Humas RSUD Cut Meutia Aceh Utara.
Sementara itu, Keuchik Ujong Kulam, Kecamatan Matangkuli, Tarmizi kepada Serambi, kemarin, mengungkapkan, informasi dari istri korban bahwa pelaku diduga masuk melalui jendela ruang makan setelah dirusaknya.
Karena jendela tersebut hanya dipaku dan belum dipasang engsel.
“Warga sangat terkejut dengan kejadian tersebut. Karena sepengetahuan kami, korban adalah warga yang baik dan tidak ada persoalan dengan warga lainnya,” ujarnya.
Keuchik juga memaparkan, warga desanya sangat kebingungan dan bertanya-tanya motif pelaku membunuh korban.
Sebab, selama ini korban sehari-hari hanya berjualan es campur keliling.