Kondisi Aiptu Agus Sumarsono Berangsur Membaik Pasca Jalani Operasi 5 Jam Lamanya
Pukul 01.00 WIB, operasi rampung dilakukan dan kondisi Agus berangsur membaik setelah dipindah ke Ruang Perawatan.
Editor: Dewi Agustina
"Kami rutinitas seperti biasa. Penambahan yang berjaga hanya anggota mapolsek," ujarnya.
Bahkan di halaman utama Mapolsek Wonokromo, tampak beberapa anggota Mapolsek Wonokromo beserta Kapolsek menata tata letak sepeda kayuh berwarna merah yang terparkir di depan pintu utama Mapolsek Wonokromo.
AKP Christoper Lebang mengatakan, sepeda kayuh itu hanya dipindahkan agar tampilan luar di depan Gedung Mapolsek tampak sedap dipandang.
"Enggak ada aktivitas, cuma dirapikan aja biar enak dilihat," ujarnya.
Baca: Sepatu Jan Ethes di Upacara HUT RI ke-74 di Istana Merdeka Jadi Sorotan, Harga Capai Rp 5 Juta
Membersihkan Bercak Darah
Ruang SPKT Mapolsek Wonokromo menjadi lokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP) penyerangan polisi, Sabtu (17/8/2019).
Ruang SPKT itu terdiri dari dua ruang yang berdekatan dan hanya dihubungkan satu pintu.
Pagi itu tampak tiga orang petugas polisi berseragam lengkap berjaga di dalam ruang SPKT.
Dua di antara mereka duduk tampak fokus menatap layar ponsel mereka seraya mendengarkan suara gemerisik yang terus bersahutan silih berganti dari pengeras suara radio handy talky.
Namun satu di antaranya, seorang polisi berpangkat Aiptu tampak sibuk membersihkan beberapa perabotan yang ada di dalam ruang SPKT.
Menggunakan kain lap pembersih ia mengusap berkali-kali beberapa prabotan di dalam ruang tersebut.
Mulai dari meja, kusen termasuk jendelanya, juga lengan kursi panjang yang terbuat dari besi.
Petugas polisi itu menuturkan, sedang membersihkan bercak darah yang masih tercecer di lantai, lengan kursi tunggu, dan tembok.
"Ini banyak bercaknya ada di kursi. Terus di lantai, saya bersihkan lagi. Sebenarnya sudah bersih, tapi saya bersihkan lagi," kata anggota polisi yang tak mau menyebutkan nama itu.
Di sela-sela aktivitas mengusap-usap perabotan di dalam SPKT, ia menuturkan, insiden pembacokan terjadi di area ruang tunggu publik tepat di depan meja SPKT.
Seraya mengarahkan tangannya ke area pelaku duduk menunggu sebelum menyerang kemarin, ia mengaku tak mengetahui detail penyerangan yang dialami rekannya Sabtu (17/8/2019).
"Ya di sini, selebihnya saya gak tahu. Saya baru jaga di sini," tandasnya.
Kronologis
Seorang terduga teroris menyerang anggota Polsek Wonokromo Surabaya yang sedang bertugas Sabtu (17/8/2019) sore.
Seorang polisi bernama Aiptu Agus Sumarsono mengalami luka akibat sabetan senjata tajam dalam peristiwa tersebut.
Kronologis penyerangan yang dihimpun dari Polrestabes Surabaya menyebutkan, awalnya pelaku tiba-tiba masuk ruang SPKT Polsek Wonokromo pukul 16.45 WIB.
Baca: 23 Tahun Lalu Dibelikan Sandal Jepit, Pengemudi Ojek Online Kini Doakan Melanie Subono Sekeluarga
Pelaku lalu diterima oleh petugas piket Aiptu Agus Sumarsono karena mengaku akan membuat laporan.
Saat polisi piket sedang menyiapkan berkas laporan, pelaku langsung menyerang dengan senjata tajam.
Akibat serangan pelaku, Aiptu Agus Sumarsono mengalami luka di tangan, kepala dan pipi bagian kiri.
Karena diserang secara tiba-tiba, Aiptu Agus Sumarsono lantas meminta pertolongan kepada anggota lainnya.
Mendengar teriakan Aiptu Agus, anggota satuan reskrim polsek setempat datang menolong dan sempat memberikan tembakan.
Pelaku kemudian dapat dilumpuhkan.
"Pelaku saat ini diperiksa oleh tim Densus 88 karena karena diduga kuat anggota jaringan pelaku terorisme," kata Kapolrestabes Surabaya, Kombes Sandi Nugroho, di Mapolsek Wonokromo.
Diduga Simpatisan ISIS
Pelaku penyerangan polisi Polsek Wonokromo, IM (30), diduga simpatisan ISIS.
Polisi menyebut menemukan barang bukti beberapa senjata, makanan ringan dan kertas dengan cetakan lambang.
"Sajam, celurit, ada ketapel, ada anak ketapel, air soft gun, ada lambang tertentu," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera di Polsek Wonokromo, Sabtu (18/7/2019) seperti dikutip dari Surya.id.
"Iya begitulah (lambang ISIS)," tambah dia.
Barung mengatakan, ada dugaan motif jihad yang dilakukan oleh pelaku.
"Sementara diduga yang bersangkutan melakukan amaliyah," kata dia.
Saat ini pelaku masih diamankan detasemen 88 Mabes Polri.
"Dibawa oleh detasemen 88 Mabes Polri dilakukannya masih bisa bergerak dan kita lakukan pengambangan itu. Nanti pasti ada pengembangan," kata Barung. (Luhur Pambudi)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Kondisi Terkini Dua Polisi Polsek Wonokromo Kota Surabaya yang Jadi Korban Pembacokan