"Kemudian aparat polisi dan TNI fokus untuk menyisir, agar tidak meluas," tutur Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi humas Polri, Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo, seperti dilansir Tribun Wow yang mengutip siaran Kompas TV live.

Baca: Kesaksian Warga soal Kerusuhan di Manokwari

Baca: Mendagri Akan Rapat Bersama Menko Polhukam Bahas Kerusuhan di Manokwari

"Saat ini (korban) dari kepolisian ada tiga orang," tambah dia.

Aksi pelemparan batu tersebut terjadi saat negosiasi dilakukan.

Akibatnya, kapolda dan pangdam TNI terpaksa dievakuasi dari lokasi kerusuhan menggunakan mobil.

Seorang warga Kota Manokwari, Maria, juga melaporkan situasi terkini melalui sambungan telepon dengan Kompas TV, Senin.

Menurut Maria, situasi di sekitar Lapangan Borasi sudah lebih kondusif dibanding pagi tadi.

Meski begitu, Maria dan keluarga masih menunggu di dalam rumah hingga situasi benar-benar kondusif.

Mengutip dari Kompas.com, Maria menyebutkan beberapa ruas jalan lumpuh karena diblokade.

Sejumlah aparat juga terlihat berjaga di beberapa titik.

"Lapangan Borasi sebelumnya dipersiapkan untuk upacara Pramuka, tapi kemudian massa datang dan membakar tribun di Lapangan Borasi," tutur Maria.

Lebih lanjut, Maria mengatakan pihaknya sudah mengetahui jika akan ada aksi massa pada Senin pagi.

Baca: Fadli Zon Minta Polisi Investigasi Penyebab Rusuh di Manokwari

Baca: Kerusuhan Pecah di Manokwari, Staf Khusus Presiden: Ini Ada Sebab dan Akibatnya

Namun, ia tak menyangka aksi massa itu akan berujung kerusuhan.

"Sudah tahu akan ada aksi tapi kalau sampai seperti ini (kerusuhan) tidak terpikirkan," kata Maria.

"Kota Manokwari ini toleransinya tinggi. Tapi karena ada konten medsos jadinya masyarakat terprovokasi dan semua aktivitas terhenti," tandasnya, seperti dilansir Kompas.com.