Temani BJ Habibie Sejak Kecil, Farrah Habibie Kenang Kebiasaan Sang Eyang
Cucu Presiden ke-3 RI, Farrah Habibie mengenang kebiasaan sang eyang seiring dengan kepergiannya.
Editor: Sanusi
We’ll take care of each other like you wished. I love you Eyang," tulis @farrahhab.
(Jujur, peristiwa ini tidak terasa nyata. Rasanya ini semua hanya mimpi buruk yang gila. Rasanya seperti BJ Habibie masih di kuningan dan saya akan melihatmu ketika saya pergi ke sana.
Tak satu pun dari kami berpikir bahwa Anda akan segera pergi. Saya memiliki begitu banyak kenangan berharga dan bahagia denganmu.
Dari berenang di rumahmu setiap hari Minggu bersama Farhan, pergi berbelanja denganmu karena Eyang ingin makan shabu shabu di rumah bersama keluarga, atau kami mendengarkan musik di dalam mobil dan kami hanya akan menertawakan betapa kerasnya itu.
Dari aku kecil aku sama Farhan selalu di suruh nemenin Eyang Kakung kemana2.
Melihat berbagai kenangan tersebut, hanya kenangan indah yang muncul di pikiran. Bahkan jika kami tidak melihat secara langsung, Anda masih akan memberi tahu saya betapa bangganya Eyang terhadap saya karena sikap jujur saya saat mengutarakan pendapat.
Setiap kali saya melihatmu, Eyang selalu mengatakan bangga sama aku. Kamu selalu memberi tahu kami bahwa hanya dengan melihat kami tertawa dan bermain, sudah cukup untukmu. Kapan pun kami datang menemui Anda, matamu selalu berbinar.
Engkau dunia bagiku, Eyang. Rasanya seperti baru kemarin, pas aku ketemu Eyang mengatakan betapa cantiknya aku, sampai aku malu banget dan cuman bisa ketawa.
Dengan segala usaha yang akan saya kejar dalam hidup saya, kamu tidak pernah gagal meyakinkan saya bahwa kamu percaya pada saya dan akan selalu mendukung saya. Saya punya banyak hal untuk dikatakan, tetapi saya tidak tahu bagaimana cara mengatakannya. Hatiku sakit Eyang.
Saya sedih melihat kamu pergi, tetapi saya tahu ini bukan selamat tinggal. Kamu dengan Eyang Putri sekarang Eyang, katakan padanya aku menyapa. Sampai ketemu lagi, oke? Kunjungi aku dalam mimpiku ya Eyang?
Saya berjanji akan selalu mengangkat kepala saya tinggi-tinggi dan saya selamanya diberkati memiliki Anda untuk memandang sepanjang hidup saya.
Aku akan membuatmu bangga Eyang. Aku akan. Saya berjanji kepadamu. Maafin aku ya Eyang kalo aku ada kesalahan untuk Eyang. Eyang istirahat ya sekarang, aku kuat kok Eyang, jangan khawatir tentang kita semua.
Kamu adalah seorang ayah, seorang saudara lelaki, seorang putra, seorang presiden, sebuah inspirasi, tetapi bagi saya Anda akan selalu menjadi Eyang Kakung. Saya akan selalu bangga menyebut Anda eyang saya dan saya berjanji bahwa keluarga akan selalu bersama. Kami akan saling menjaga seperti yang kamu inginkan. Aku mencintaimu Eyang)