Abdul Maksum Sulap Botol Bekas Jadi Barang Bernilai Seni
Di tangan Abdul Maksum, warga Pedurungan Kota Semarang, botol bekas disulapnya menjadi barang dengan nilai seni tinggi.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Bagi sebagian orang botol bekas merupakan sampah yang tidak berguna. Namun, hal itu tidak berarti bagi Abdul Maksum, warga Pedurungan Kota Semarang.
Di tangannya, botol bekas ia sulat menjadi barang dengan nilai seni tinggi.
Botol-botol bekas minuman, menggunakan ketrampilannya, ia gunakan sebagai media untuk menuangkan bakat keseniannya.
Botol tersebut menjadi karya yang unik. Foto, gambar binatang, bendera, atau lainnya dapat ia tuangkan ke badan botol.
Kerajinan botol karya Maksum tersebut dapat digunakan hiasan di rumah, ruang kerja, atau untuk dikoleksi.
Bentuknya yang unik dengan gambar bangunan khas Kota Semarang, seperti bangunan kota lama, juga dapat digunakan sebagai oleh-oleh
Ia menyebutkan, bahan yang ia gunakan untuk memoles botol menjadi kerajinan adalah campuran tanah liat, lem, dan pewarna.
Bahan-bahan tersebut ia gunakan untuk melapisi botol dengan berbagai bentuk dan gambar.
"Sebelumnya saya membuat hiasan dari media kayu. Mulai dari transfer foto, lukis kayu, wall dekoratif tetapi sekarang di Semarang sudah banyak. Jadi saya berfikir untuk berkreasi di media yang lain," ujar Maksum, Senin (16/9/2019)
Menurutnya, kerajianan berbahan utama botol bekas tersebut memiliki prospek yang panjang di ranah kerajinan Kota Semarang.
Pasalnya, botol bekas relatif mudah ditemukan. Sehingga tidak terhambat kurangnya bahan baku.
"Barang bakunya juga masih banyak ditemukan. Kalau untuk botol-botol yang bentuknya unik, saya beli dari teman yang bekerja di kafe. Karena botol di kafe itu kan banyak yang unik-unik," katanya.
Maksum menyebut, proses pembuatan kerajinannya tidaklah sulit.
Hanya membutuhkan ketekunan serta kesabaran, terlebih untuk bentuk atau gambar yang memiliki detik rumit.
"Sebetulnya tidak sulit. Dalam sehari, saya bisa produksi tiga sampai empat botol. Jadi kalau sebulan full produksi kira kira bisa sampai 100an botol dekoratif," sebutnya.
Harga setiap karyanya ia patok mulai Rp 75 ribu sampai Rp 300 ribu menyesuaikan tingkat ketumitan.
Karya-karya yang pernah ia buat dapat dilihat di akun instagramnya @chokorjeh_custumart.
"Kalau untuk pesanan dengan model khusus, harganya mungkin berbeda. Tergantung kerumitannya," ucapnya.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Sosok Abdul Maksum Warga Semarang yang Mampu Sulap Botol Bekas Jadi Barang Bernilai Seni, https://jateng.tribunnews.com/2019/09/16/sosok-abdul-maksum-warga-semarang-yang-mampu-sulap-botol-bekas-jadi-barang-bernilai-seni?page=2.