Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kronologi Meninggalnya Bocah Obesitas Asal Karawang, Mengeluh Tak Kuat & Ucapkan Permintaan Terakhir

Berikut kronologi meninggalnya, Satia, bocah obesitas asal Karawang. Sebelum meninggal, dia mengeluh tak kuat dan mengucapkan permintaan terakhirnya.

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Miftah
zoom-in Kronologi Meninggalnya Bocah Obesitas Asal Karawang, Mengeluh Tak Kuat & Ucapkan Permintaan Terakhir
KOMPAS.com/FARIDA
Satia Putra, bocah tujuh tahun dengan berat 97 kilogram asal Kampung Cilempung, Desa Pasirjaya, Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang bersama ayahnya, Sarli, Senin (1/7/2019). 

Tiap kali makan, porsi makannya pun banyak, tak seperti anak-anak pada umumnya.

"Kalau bangun, misalnya jam 12 malam dia (Satia) juga sering minta makan. Kalau enggak dikasih, marah-marah," kata Sarli.

Tiap kali makan, bocah yang seharusnya tahun ini bakal memasuki sekolah dasar itu mesti ada lauk, misalnya ikan atau telur.

"Kalau tidak ada lauk, dia rewel," kata dia.

Apalagi, Satia jarang main.

Tiap hari, ia hanya menonton TV di warung.

Maklum, sudah lama keluarga Sarli memilih tinggal di warung dekat pantai sembari mencari nafkah.

Berita Rekomendasi

"Main kalau pulang ke kampung (masih Kampung Cilempung, tetapi di wilayah padat penduduk), di sana banyak temannya," ujar dia.

Akibat obesitas yang dideritanya, Satia tidak bisa tidur telentang.

Ia tidur dengan cara duduk, kemudian punggungnya diganjal dengan bantal.

"Dia sering merengek enggak bisa tidur," ungkap Sarli.

Satia kemudian dibawa ke RSUD Karawang pada Rabu (3/7/2019) sekitar pukul 10.00 WIB.

Bocah 7 tahun itu sempat merengek tak mau turun dari ambulans.

Orangtua Satia, camat, Wakil Bupati Karawang, hingga paramedis turut merayunya.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas