Kronologi Meninggalnya Bocah Obesitas Asal Karawang, Mengeluh Tak Kuat & Ucapkan Permintaan Terakhir
Berikut kronologi meninggalnya, Satia, bocah obesitas asal Karawang. Sebelum meninggal, dia mengeluh tak kuat dan mengucapkan permintaan terakhirnya.
Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Miftah
Lantas, Satia meminta dibelikan mainan.
etelah sebuah mainan beko remot datang, barulah ia menurut untuk diobservasi oleh dokter.
Satia diobservasi sekitar setengah jam oleh dokter spesialis anak.
Hasilnya, secara garis besar Satia hanya mengalami obesitas akibat pola makan yang tidak wajar.
"Hasil awal hanya mengalami kegemukan. Tensi dan lainnya wajar," kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama (Dirut) RSUD Karawang Sri Sugihartati.
Untuk menjalani pemeriksaan secara menyeluruh dan lengkap, Satia dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
Namun, rujukan tersebut urung dilakukan menunggu pemberkasan administrasi dan kesiapan keluarga.
Sarli menyebutkan, ia pernah ditawari operasi penyempitan lambung untuk Satia.
Namun, ia menolak lantaran tak tega.
"Saya tidak tega, dia (Satia) masih kecil," ujar Sarli.
Saat itu, kata Sarli, berdasarkan hasil pemeriksaan dokter ahli RSUD Karawang, Satia dinyatakan sehat.
Tidak ada gangguan pada organ dalam Satia.
Ia hanya kegemukan.
Sarli dan Komariah kemudian meminta obat penurun nafsu makan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.