Kronologi Meninggalnya Bocah Obesitas Asal Karawang, Mengeluh Tak Kuat & Ucapkan Permintaan Terakhir
Berikut kronologi meninggalnya, Satia, bocah obesitas asal Karawang. Sebelum meninggal, dia mengeluh tak kuat dan mengucapkan permintaan terakhirnya.
Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Miftah
Namun, nafsu makan Satia masih saja besar dan berat badannya bertambah.
Sebelum meninggal, Satia berulang kali merengek minta mainan.
"Pa beli mainan yuk. Ini yang terakhir," kata Sarli.
Sarli menyebut, Satia memang kerap merengek minta mainan.
Bahkan, saat dibawa ke RSUD Karawang untuk pertama kali, Satia sempat menangis dan tidak mau turun.
Baru setelah dibujuk dibelikan mainan, ia mau turun untuk diperiksa dokter.
Selain minta dibelikan mainan, Satia juga mengeluhkan sakit.
Pekan lalu, Satia batuk dan kemudian dibawa ke puskesmas.
Ia kemudian juga mengalami sesak napas.
Oleh dokter, Satia disarankan dibawa ke rumah sakit.
"Pa saya enggak kuat, soalnya sakit banget," kata Sarli, menirukan perkataan Satia.
Komariah menyebut, sesuai pemeriksaan terakhir, Satia menderita asma.
Satia pun sempat dirawat dan dipasang alat bantu pernapasan.
Berdasarkan saran dokter, Satia akan dibawa ke RSHS Bandung pada Minggu (29/9/2019).
Sabtu (29/9/2019) sekitar pukul 12.00 WIB, Satia masih bermain.
Namun, sore hari kondisinya menurun.
Keluarga bermaksud langsung membawa ke rumah sakit sekitar pukul 21.00 WIB.
"Saya pinjam cator ke Pak Lurah (Kades Pasirjaya). Baru beres-beres, catornya dibersihin, sudah enggak ada (meninggal)," ungkap Sarli.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kronologi Meninggalnya Satia, Bocah Obesitas asal Karawang"
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.