Bupati Jamin Keamanan Warga Wamena Jayawijaya, Minta Jangan Eksodus
Menurutnya, kehadiran TNI dan Polri di Kota Wamena untuk memberikan perlindungan keamanan kepada warga, baik Papua maupun non Papua
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Minimnya tenaga pengajar, akibat sebagian besar eksodus, Bupati mengatakan, masih memiliki tenaga guru dari Indonesia Cerdas. “Ada 50 guru dari Indonesia cerdas dan nanti akan dibantu langsung oleh TNI/Polri,” ujarnya.
Bupati mengatakan, akan kembali melakukan pendataan terhadap tenaga pengajar maupun siswa yang telah keluar dari Wamena.
“Sambil sekolah kembali beraktivitas, pendataan akan dilakukan,” ujarnya.
Kapolres Jayawijaya menegaskan siap memberikan jaminan keamanan pada tenaga guru yang kembali beraktivitas.
”Proses belajar mengajar di Kabupaten Jayawijaya harus berjalan, karena harus mengejar waktu ujian bagi anak-anak sekolah,” tandas Kapolres.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Jayawijaya, Bambang Budiandoyo, Kamis (3/10/2019) mengatakan, sekolah yang terdampak pasca rusuh sebanyak 61 Sekolah dari jenjang pendidikan PAUD hingga SMA dan SMK.
“Dari 61 Sekolah, baru 25 sekolah yang telah melaporkan kerusakan dan kondisi sekolahnya dalam bentuk gambar,”ungkap dia.
Dan sekolah-sekolah yang rusak iti sudah dilaporkan ke instansi terkait untun ditindaklanjuti.
”Sekolah-sekolah yang rusak sudah dilaporkan kepada Bupati melalui dinas PU, diharapkan ada perbaikan,”ucapnya.
Bambang menjelaskan, dari 426 tenaga pengajar yang ada di perkotaan, yang tersisa hanya 43 persen saja atau sekitar 198 guru.
“Sebagian besar sudah eksodua keluar dari Wamena,” kata dia.
Rencana sekolah aktif pada Senin pekan depan, kemungkinan belum langsung proses belajar mengajar seperti sedia kala.
Baca: Pulang Dari Wamena, Herman Tak Bawa Apa-apa
“Aktif lagi ya masih mendata siswa, guru lantas mencari solusi selanjutnya,” terangnya.
Ia juga meminta kepada orangtua siswa jika ingin anaknya melanjutkan sekolah di luar Wamena sebaiknya meminta rekomendasi dari sekolah.