Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Polisi di Riau, Bripka Ralon Jual Perhiasan Istri untuk Bangun Sekolah di Dusun Terpencil

Pria kelahiran Siantar, 14 Januari 1983 ini merasa tepanggil untuk mendirikan sekolah bagi anak-anak yang tinggal di wilayah terpencil.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Kisah Polisi di Riau, Bripka Ralon Jual Perhiasan Istri untuk Bangun Sekolah di Dusun Terpencil
Dok. Istimewa via Kompas.com
Anggota Ditlantas Polda Riau, Bripka Ralon Manurung saat mengunjungi sekolah dasar yang ia bangun di Dusun Sialang Harapan, Desa Batu Sasak, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar, Riau. 

TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Bripka Ralon Manurung membangun sebuah sekolah dasar di Dusun Sialang Harapan.

Dusun Sialang merupakan salah satu permukiman terpencil di Desa Batu Sasak, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.

Pria kelahiran Siantar, 14 Januari 1983 ini merasa tepanggil untuk mendirikan sekolah bagi anak-anak yang tinggal di wilayah terpencil.

Pada November 2017, Ralon yang merupakan anggota Ditlantas Polda Riau sedang bertugas mengatur lalu lintas di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Kota Pekanbaru, Riau.

"Saya pagi itu sedang membantu masyarakat menyeberang jalan di depan Kantor Gubernur Riau. Saat itu ada sekelompok orang yang sedang meminta sumbangan untuk membangun sekolah," kata Ralon, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (30/10/2019).

Baca: Kasus Polisi Tembak Polisi di Polsek Cimanggis Bakal Disidangkan Besok di PN Depok

Baca: Investigasi Komnas HAM: Korban 21-22 Mei Bukan dari Tembakan Polisi

Saat itu dia berbincang dengan dengan sekelompok orang, lalu berkenalan dengan seorang pria bernama Riko.

Saat pertemuan itu baru diketahui bahwa Riko kenal dengan istri Ralon, Maria Farida Naibaho (30).

BERITA TERKAIT

Istri Ralon ternyata satu kampus dengan istri Riko.

"Dan rupanya mereka juga sudah komunikasi sebelumnya soal bangun sekolah marjinal itu," ujar Ralon.

Sepulang dari bertugas, Ralon kaget melihat orang sudah ramai berkumpul di rumahnya.

"Rupanya Riko dan teman-temannya datang ke rumah bertemu istri saya membicarakan soal pembangunan sekolah marjinal di Dusun Sialang Harapan," ujar Ralon.

Mendapat cerita soal mirisnya bangunan sekolah, Ralon jadi teringat semasa ia sekolah bersama anak suku sakai di SD 058 Kandis, Kabupaten Siak.

Kala itu, untuk pergi ke sekolah harus menempuh belasan kilometer.

Karena sudah punya pengalaman masa sulit bersekolah, Ralon bertekad untuk membantu membangun sekolah di Dusun Sialang Harapan.

Baca: Prabowo Dipastikan Tidak Akan Ambil Gajinya Sebagai Menteri Pertahanan RI

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas