PSK yang Jajakan Diri di Aplikasi MiChat Ini, Sebulan Kantongi Rp 20 Juta
Para pekerja seks ini secara secara terang-terangan menjajakan diri memanfaatkan aplikasi media sosial MiChat untuk menjalankan aksinya
Editor: Eko Sutriyanto
Melalui fitur "Pengguna di Sekitar" di aplikasi MiChat, Tribun mendapati PA.
Ia berdomisili di kawasan Kedaton, Bandar Lampung.
Baca: Cerita PSK di Lampung, Pasang Foto Busana Vulgar, Semalami Bisa Melayani Hingga 7 Pelanggan
Di profilnya, PA memasang foto diri sedang memakai baju tank top warna pink.
Ia juga menuliskan kode "BO, Nggak Pake Pance". Dari chatting, PA memasang tarif Rp 500 ribu.
Ia juga mengirimkan foto serta video syurnya guna meyakinkan.
PA tidak meminta DP, ia langsung mengirimkan lokasi pertemuan yakni di sebuah kontrakan di bilangan Kedaton.
Tak sulit menemukan kontrakan PA, karena berada di tengah kota. Kontrakan
tersebut berada di pemukiman padat penduduk. Ukuran kontrak sangat kecil, terdapat ruang tamu kecil serta kamar dan dapur.
Di ruang tamu, PJ bercerita, jika ia berasal dari salah satu kabupaten di Lampung.
Perempuan berusia 27 tahun ini mengaku sempat bekerja di toko baju, sebelum akhirnya terjun ke dunia prostitusi online.
"Terpaksa kerja begini, karena kebutuhan hidup," katanya.
PJ mengaku sudah dua tahun terakhir bekerja sebagai PSK.
Baca: PSK di Lokalisasi Peleman Kepergok Satpol PP Bawa 2 Anak Balita
Ia mengaku selalu bertransaksi secara online menggunakan aplikasi pertemanan, khususnya MiChat.
"Lebih mudahajakalau online. Apalagi MiChat, lebih mudah ketemu pelanggan (dari fitur Pengguna di Sekitar)," katanya.