Siswa SMP Jadi Korban Bully di Pekanbaru Alami Patah Hidung, Dipukul Temannya Menggunakan Kayu
Muchtar mendapat kabar bahwa pihak sekolah menyebut, korban dan terduga pelaku hanya sekadar bergurau
Editor: Eko Sutriyanto
Muchtar menyayangkan kejadian yang menimpa keponakannya dan berharap kejadian bully seperti itu tidak terjadi lagi.
Dia juga berharap kepada pihak kepolisian untuk mengusut kasus tersebut.
"Kami harap kasus ini ditindaklanjuti polisi, agar tidak terjadi lagi kejadian serupa. Biar jadi pelajaran ke depannya. Karena siapa pun orangtua tidak akan terima anaknya seperti itu," kata Muchtar.
Kepala Sub Bagian Humas Polresta Pekanbaru Ipda Budhia Adiandha mengatakan, kasus bully ini masih dalam penyelidikan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Pekanbaru.
"Laporannya sudah ada. Saat ini masih dalam penyelidikan," kata Budhia kepada Kompas.com, Jumat.
Viral di Media sosial
Sebelumnya, viral di media sosial tentang seorang siswa SMP yang diduga menjadi korban bullying atau perundungan di Pekanbaru, Riau.
Kasus bullying itu diunggah oleh akun Facebook Rani Chambas.
Dalam unggahan itu disebutkan kejadian itu terjadi pada Selasa 5 November 2019.
Akibat tindakan bullying itu, hidung bocah itu sampai patah dan harus menjalani operasi.
Saat kejadian juga dituliskan jika di dalam kelas itu masih ada guru.
Berikut isi postingannya.
Kasus Bullying terjadi lagi...siswa kls 8 smp.. Di keroyok di dlm kelas..sementara bu guru nya ada di dlm kelas...
murid nya berantam guru nya sibuk main hp...sampai patah tulang hidung si anak...dan di operasi ..
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.