Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Dina Oktavia (21) kini harus berjuang menyambung hidup sehari-hari.

Selain harus merawat anaknya, Muhammad Pandhu Firmansyah (usia lima bulan) yang mengidap penyakit Hidrosefalus, Dina harus memutar otak untuk membuat hidupnya berlanjut.

"Untuk makan sehari hari kadang ada, kadang enggak ada," kata Dina kepada Tribunjatim.com, Minggu (1/12/2019).

Di dalam rumahnya yang berukuran sekitar 2X6 M itu, Dina tinggal bersama sang anak serta ibu kandungnya.

Baca: Dina Oktavia yang Viral Usai Ditinggal Suami Tersenyum Bahagia Saat Didatangi Arumi Bachsin

Baca: Dina Oktavia Jungkir Balik Hidupi Bayinya yang Kena Hidrosefalus, Suami Bikin Pengakuan Mengejutkan

Baca: Dituding Tinggalkan Mama Muda Dina Oktavia Karena Anak Menderita Hidrosefalus, Ini Pernyataan Suami

Baca: PENGAKUAN Dina Oktavia, Masih Berkomunikasi dengan Suami yang Tak Tahu di Mana, Dia Suka Motret

Dina mengatakan, saat ini dirinya fokus mengasuh sang anak.

Sementara sehari-hari untuk kebutuhan makan dirinya kerap mendapat sumbangan dari sanak keluarga dan tetangganya. Serta beberapa donatur yang peduli atas derita hidup Dina.

Dina bercerita, dirinya sebelum menikah pernah bekerja sebagai kasir di sebuah swalayan di Surabaya. Namun karena menikah pada 2018 dan hamil, Dina akhirnya memilih resign.

Beberapa waktu lalu, Dina sempat ditawari kerja sebagai kasir di sebuah perusahaan retail di kawasan Rungkut.

"Tapi baru sehari masuk kerja, saya tidak bisa masuk lagi dikarenakan Pandhu rewel," terang Dina kepada Tribunjatim.com.

Dina pun memiliki keinginan untuk membuka bisnis kecil-kecilan di rumahnya.

"Supaya saya bisa fokus merawat Pandhu," tuturnya.

Gerakan Membantu Dina Oktavia dan Anaknya

Gerakan untuk membantu Dina Oktavia bersama bayinya yang lahir kurang sempurna itu Muhammad Pandhu Firmansya terus mengalir.

Melalui kampanye di Kitabisa.com untuk membantu wanita tersebut untuk menyembuhkan anaknya.

Dalam sebuah artikel yang dilansir Kitabisa.com, Daniel Lukas Rorong, pendiri dan ketua Komunitas Tolong Menolong yang berdiri sejak 2011 di Surabaya mengaku kini menjadi relawan yang mendampingi Ibu Dina dan Bayi Pandhu.

Ia menuliskan, Dina Oktavia (21), seorang ibu muda yang sebelumnya tinggal di sebuah rumah berukuran 2x6 meter di daerah Jojoran, Surabaya kemudian di relokasi ke Rusun Gunungsari oleh bantuan Pemprov. Di usianya yang cukup muda, Ibu Dina harus mengalami pahitnya hidup.

Ibu Dina harus mengurus bayinya yang berumur 5 bulan sendiri tanpa bantuan sang suami sejak November 2019. Namun, hal tersebut tidak menghalanginya untuk terus memberikan yang terbaik bagi sang buah hati.

Muhammad Pandhu Firmansyah, putra semata wayangnya yang lahir pada Juni 2019 ini menderita penyakit yang cukup kompleks, yakni Facial Cleft Tessier Hydrocephalus Myelomeningocele. Jenis hydrocephalus tersebut membuat bagian wajah Pandhu mengalami kerusakan pada bagian bibir, hidung, dan kedua matanya.

Dengan adanya kondisi tersebut, Pandhu tidak bisa minum susu formula secara langsung. Sehingga proses pemberian susu formula harus dibantu dengan menggunakan sendok.

Kini kondisi Pandhu sudah kembali ke rumah setelah sempat menjalani operasi pemasangan selang untuk pengambilan cairan di kepalanya. Beruntung Pandhu mendapatkan bantuan BPJS PBI Kelas 3 untuk pengobatannya, namun ia harus tetap kontrol secara rutin sambil menunggu operasi selanjutnya yang akan dilaksanakan pada Februari 2020 mendatang.

Nantinya dana yang terkumpul akan digunakan untuk tambahan biaya pengobatan bagi Pandhu dan rencananya Ibu Dina akan membuka usaha untuk menjalani kehidupannya bersama sang putra di masa mendatang.

Maka dari itu, saya mengajak para #OrangBaik untuk ikut membantu kesembuhan Pandhu dan Ibu Dina agar kedepannya bisa hidup dengan layak dengan mengklik Kitabisa.com.