Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kronologi Penemuan Jasad Balita di Samarinda, Warga Melihat Bentuk Kaki hingga Sempat Cek Kelaminnya

Penemuan jasad balita tanpa kepala di Samarinda, Kalimantan Timur, diduga kuat bernama Ahmad Yusuf Ghozali (4).

Penulis: Nuryanti
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Kronologi Penemuan Jasad Balita di Samarinda, Warga Melihat Bentuk Kaki hingga Sempat Cek Kelaminnya
HO/Dokumentasi keluarga-Tribunkaltim.co/Nevrianto Hardi Prasetyo
(Dari kiri ke kanan) Lokasi temuan mayat bocah tanpa kepala, ibu dan keluarga balita Yusuf berada di RS AW Sjahrani, foto balita Yusuf semasa hidup. 

Kedua kaki jasad balita berwarna putih pucat, dan ada batang kayu sekira 30 senti meter yang menyangkut di celana yang dikenakan.

Warga Sempat Mengecek Jenis Kelamin Jasad Balita

Erki menuturkan, sempat mengecek keadaan kelamin di celana jasad balita itu.

Namun, menurutnya, kondisi sudah rusak, sehingga Erki segera mengangkatnya, dan diserahkan kepada tim medis dan relawan yang menolong.

Warga di sekitar penemuan jasad balita itu, turut menyaksikan proses evakuasi.

Pihak kepolisian juga melakukan pengamanan di sekitar tempat penemuan.

Suasana saat Polresta Samarinda melakukan prarekonstruksi kasus hilangnya balita Yusuf Gazali, Senin (9/11/2019). Tribunkaltim.co/Budi Dwi Prasetyo
Suasana saat Polresta Samarinda melakukan prarekonstruksi kasus hilangnya balita Yusuf Gazali, Senin (9/11/2019). Tribunkaltim.co/Budi Dwi Prasetyo (Tribunkaltim.co/Budi Dwi Prasetyo)

Analisa Basarnas

BERITA REKOMENDASI

Melansir Kaltim.tribunnews.com, Unit Siaga SAR Samarinda atau Basarnas Kalimantan Timur angkat suara mengenai penemuan jasad balita tanpa kepala itu.

Sesuai dengan kasus yang pernah ditangani SAR mengenai pencarian korban hilang diperairan.

Organ tubuh korban besar kemungkinan tidak akan terlepas dari tubuh jika hanya terendam air.

"Walaupun sudah berhari-hari di air, tetap saja bagian tubuh tidak akan terlepas,"

"Biasanya memang akan terjadi kerusakan di kulit maupun bagian yang mudah rusak, tapi kalau sampai terlepas, besar kemungkinan tidak terjadi," ucap Kepala Unit Siaga SAR Samarinda, Dede Hariana, Minggu (8/122/2019).


Kendati demikian, organ tubuh bisa saja lepas dari tubuh saat berada di air, namun karena ada faktor lain, seperti karena diserang hewan buas, tindakan kriminalitas, serta karena salah satu organ tubuh tersangkut ketika arus air sangat deras.

"Kalau tidak karena faktor-faktor tersebut, bagian tubuh harusnya tetap utuh dan terhubung dengan kerangka," tegasnya.

Ditanya apakah bakal melakukan pencarian terhadap sisa tubuh korban, Dede menegaskan bahwa pihaknya tidak dapat melakukan pencarian itu.

Hal itu dikarenakan jasad korban sudah ditemukan, serta tidak ada kejelasan mengenai penyebab korban bisa sampai berada di sungai.

(Tribunnews.com/Nuryanti) (Kaltim.tribunnews.com/Christoper Desmawangga/Ofi Amalia)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas